Vaksinasi menjadi salah satu upaya untuk memperkuat imunitas tubuh terhadap virus Covid-19. Setelah mendapat vaksin dosis pertama dan kedua, masyarakat kini juga dianjurkan untuk mendapatkan vaksin booster Covid-19.
Apa yang dimaksud dengan vaksin booster? Kapan Anda bisa mendapatkan vaksin booster? Bagaimana cara untuk mendapatkan vaksin tersebut? Langsung saja simak informasi lengkap dan penting tentang vaksin booster yang harus Anda ketahui!
Definisi dan Pengertian Vaksin Booster Covid-19
Apa yang dimaksud dengan vaksin booster? Vaksin booster adalah jenis vaksin yang diberikan setelah seseorang mendapatkan vaksin dosis pertama dan kedua. Tujuannya adalah untuk memperkuat imunitas tubuh terhadap virus Covid-19.
Vaksin booster juga bisa disebut sebagai vaksin tahap ketiga atau vaksin dosis ketiga. BPOM sudah melakukan pengkajian tentang vaksin booster dan jenis vaksin apa yang sebagainya digunakan sebagai vaksin booster.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada lima jenis vaksin yang bisa digunakan sebagai vaksin booster. Lima jenis vaksin yang dapat dijadikan vaksin booster tersebut adalah vaksin CoronaVac (Vaksin Covid-19 Bio Farma, AstraZeneca, Comirnaty (Pfizer), Zifivax, dan Moderna.
Pemerintah Indonesia juga sudah memberikan himbauan kepada masyarakat agar segera mendapatkan vaksin booster. Berbagai fasilitas kesehatan milik pemerintah atau pos pelayanan vaksinasi juga telah menyediakan layanan vaksinasi booster untuk masyarakat umum.
Dua Mekanisme yang Dijalankan Pada Vaksin Booster
Vaksin pertama dan kedua diberikan dengan mekanisme homolog. Namun, secara umum vaksinasi booster atau vaksinasi tahap ketiga dapat diberikan melalui dua mekanisme vaksin booster, yaitu homolog dan heterolog.
1. Homolog
Mekanisme yang pertama adalah homolog. Istilah “homo” artinya sama. Vaksinasi booster dengan mekanisme homolog artinya jenis vaksin yang digunakan sebagai vaksin booster sama dengan jenis vaksin yang digunakan pada vaksin primer dosis pertama dan kedua.
Jika Anda mendapat vaksin jenis Moderna pada dosis pertama dan kedua, maka vaksin dosis ketiga atau vaksin booster juga menggunakan vaksin jenis Moderna.
2. Heterolog
Berbeda dengan mekanisme homolog, mekanisme heterolog berasal dari istilah “hetero” yang artinya berbeda. Vaksinasi booster dengan mekanisme heterolog artinya vaksinasi booster atau vaksin tahap ketiga dilakukan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dari vaksin dosis satu dan kedua.
Jika vaksin pertama dan kedua menggunakan jenis vaksin Sinovac, maka vaksin booster yang didapatkan bisa jenis AstraZeneca atau Pfizer. Jika vaksin pertama dan kedua menggunakan jenis vaksin AstraZeneca, maka vaksin booster bisa menggunakan jenis vaksin Moderna atau Pfizer.
Lebih baik lakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum menerima jenis vaksin yang berbeda dengan jenis vaksin pada dosis pertama dan kedua. Vaksin booster diberikan setengah dosis atas pertimbangan ketersediaan vaksin dan hasil riset dari BPOM dan ITAGI.
Vaksinasi setengah dosis ini diharapkan dapat mendorong peningkatan level antibodi yang relatif lebih baik atau sama dengan vaksin booster dosis penuh. Dosis yang diberikan setengah juga diharapkan dapat menimbulkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang lebih ringan.
Waktu dan Syarat Mendapatkan Vaksin Booster
Vaksinasi booster untuk masyarakat umum sudah dapat dilakukan sejak 12 Januari 2022. Vaksinasi ini dapat didapatkan secara gratis di berbagai fasilitas kesehatan pemerintah, pos vaksinasi, dan berbagai tempat lainnya.
Sebelum mendapatkan vaksin booster ini, Anda perlu mengetahui beberapa persyaratan untuk mendapatkannya. Apa saja syarat untuk mendapatkan vaksin booster? Berikut ini syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan vaksinasi tahap ketiga ini, yaitu:
- Sudah berusia 18 tahun ke atas.
- Wajib telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan juga kedua.
- Vaksin dosis kedua telah didapatkan minimal 6 bulan sebelum mendapat vaksin booster.
- Vaksinasi booster sebenarnya diprioritaskan untuk orang lansia (lanjut usia) dan penderita immunocompromised (penderita masalah kekebalan tubuh).
- Ketika akan mendapat vaksin booster, Anda harus membawa KTP untuk menunjukkan NIK. Anda juga perlu menunjukkan sertifikat vaksin dosis pertama dan kedua.
Bagaimana Cara Mendapatkan Vaksin Booster?
Berikut ini cara melihat jadwal vaksin tahap ketiga, yaitu:
- Pastikan Anda sudah mengunduh aplikasi PeduliLindungi di ponsel.
- Buka aplikasi PeduliLindungi dan login menggunakan akun milik Anda.
- Masuk ke bagian “Profil” dan lanjutkan masuk ke “Status Vaksinasi & Hasil Tes Covid-19”.
- Pada akun PeduliLindungi akan muncul status dan juga jadwal vaksinasi tahap ketiga atau vaksinasi booster.
- Anda bisa membuka menu “Riwayat dan Tiket Vaksin” untuk mengecek tiket vaksinasi.
Berikut ini cara mengecek jadwal vaksin booster menggunakan pada situs atau website resmi PeduliLindungi, yaitu:
- Buka browser menggunakan laptop atau ponsel untuk masuk ke id.
- Masukkan nama lengkap dan juga NIK agar bisa login ke akun milik Anda.
- Klik atau tekan “Periksa” dan akan muncul tampilan status dan tiket untuk vaksinasi tahap ketiga.
Bagaimana jika tidak mendapat jadwal tiket vaksin tahap ketiga? Jika termasuk kelompok prioritas, maka cara lain untuk mendapatkan tiket adalah dengan datang langsung ke fasilitas kesehatan pemerintah atau pos vaksinasi terdekat.
Misalnya, rumah sakit pemerintah, puskesmas, RSUD, dan lain sebagainya. Anda hanya perlu membawa KTP dan sertifikat vaksin dosis pertama serta dosis kedua. Sertifikat tersebut bisa diperlihatkan melalui aplikasi PeduliLindungi.
Apa Efek Samping yang Dirasakan Setelah Mendapat Vaksin Booster?
Apakah vaksin booster menimbulkan efek pada penerimanya? Ya, vaksin booster bisa menimbulkan efek tertentu kepada penerimanya. Efek samping ini tergantung kondisi imunitas seseorang ketika menerima vaksin.
Selain itu, efek samping berbeda juga bisa ditimbulkan karena penggunaan jenis vaksin yang berbeda. Efek samping juga bisa jadi tidak dirasakan oleh penerima vaksin booster. Sebenarnya efek samping ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Berikut ini efek samping dari vaksin booster Covid-19, yaitu:
1. Efek Samping Vaksin Booster CoronaVac
Berikut ini efek samping dari pemberian vaksin booster jenis Coronavac, yaitu:
- Nyeri pada bekas suntikan.
- Tingkat keparahan efeknya pada tingkat satu atau dua.
2. Efek Samping Vaksin Booster Pfizer
Berikut ini efek samping dari pemberian vaksin booster jenis Pfizer, yaitu:
- Demam
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
3. Efek Samping Vaksin Booster AstraZeneca
Berikut ini efek samping dari pemberian vaksin booster jenis AstraZeneca, yaitu:
- Kemerahan, nyeri, gatal, dan pembengkakan pada bekas suntikan.
- Merasa lemas
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual
4. Efek Samping Vaksin Booster Moderna
Berikut ini efek samping dari pemberian vaksin booster jenis Moderna, yaitu:
- Lemas
- Sakit kepala
- Demam menggigil
- Mual
5. Efek Samping Vaksin Booster Zifivax
Berikut ini efek samping dari pemberian vaksin booster jenis Zifivac, yaitu:
- Nyeri pada bekas suntikan
- Demam
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Mual
- Diare
Vaksin booster Covid-19 sebaiknya segera Anda dapatkan untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh terhadap virus Covid-19 yang masih menjadi pandemi sampai sekarang. Pastikan menerima vaksin ketika kondisi tubuh sehat agar tidak merasakan efek samping berlebihan.