Skor kekalahan 1-2 yang didapat Juventus di semifinal Liga Eropa terasa menarik untuk dibahas. Pasalnya, hal ini membuat Juventus yang dijuluki raksasa Serie A harus gagal melenggang ke babak final Liga Eropa. Kekalahan Juventus ini semakin terasa pahit dengan skor agregat tipis 2-3 melawan Sevilla.

Baik Juventus maupun Sevilla memang dikenal sebagai tim yang memiliki permainan bagus. Namun Sevilla merupakan lawan tangguh yang bahkan memiliki julukan ‘Raja Liga Eropa’. Dari sini, mungkin banyak yang penasaran dengan berbagai sebab kekalahan Juventus di samping tangguhnya Sevilla.

Untuk itu, inilah penjelasan lengkap terkait kalahnya Juventus dari Sevilla pada babak Semifinal di Liga Eropa 2022/2023!

Faktor-Faktor Kalahnya Juventus pada Semifinal Liga Eropa

Terkenal sebagai grup yang memiliki keunggulan masing-masing, banyak orang yang tidak bisa menebak hasil akhir laga Juventus vs Sevilla. Namun setelah memiliki skor imbang 1-1 pada leg pertama, akhirnya Juventus harus menerima pahitnya kekalahan karena skor 1-2 yang didapatnya pada leg kedua.

Skor agregat 2-3 membuat Juventus kehilangan kesempatan untuk mengikuti final Liga Eropa. Meski begitu, tidak banyak pihak yang merasa terkejut karena Sevilla selaku pihak lawan memang memiliki permainan yang cukup hebat.

Seiring dengan hal itu, inilah berbagai faktor yang disebut-sebut sebagai alasan kekalahan Juventus melawan Sevilla:

1. Gol yang Membuat Lengah

Gol yang Membuat Lengah

Pertandingan semifinal Liga Eropa leg kedua antara Juventus vs Sevilla memang diwarnai dengan cetakan gol dari Dusan Vlahovic pada menit ke-65. Ini membuat Juventus berhasil unggul sementara mengingat pada leg pertama keduanya memiliki skor yang imbang.

Namun, rasanya gol yang membawa keunggulan sementara ini membuat Juventus sedikit lengah. Tidak berselang lama setelah itu, yaitu hanya dengan jarak 6 menit saja, Sevilla langsung berhasil memberikan gol balik di gawang Juventus.

Tendangan mulus dari kaki kiri milik Suso membuat Sevilla memiliki skor 1-1 dengan Juventus. Skor ini tentu membuat pertandingan harus berlanjut di babak tambahan. Meski bisa membalikkan keadaan, nyatanya Juventus harus menelan pahitnya kekalahan dengan adanya babak tambahan tersebut.

Pada menit ke-95 saat perpanjangan waktu, Sevilla berhasil unggul dengan sundulan dari Erik Lamela. Walau ketidakhadiran Marcos Acuna karena dikenai kartu merah membuat mereka hanya bisa bermain dengan sepuluh orang, Sevilla tetap mempertahankan permainan bagusnya.

2. Taktik Tidak Berjalan Mulus

Taktik Tidak Berjalan Mulus

Alasan selanjutnya yang dianggap sebagai penyebab tumbangnya Juventus adalah karena tidak mulusnya rencana taktik Massimiliano Allegri. Hal ini terlihat dari jalannya pertandingan, di mana Juventus kesulitan untuk kembali menorehkan gol di gawang Sevilla.

Mereka memiliki skor imbang 0-0 pada babak pertama. Sementara meski berhasil mencetak gol di babak kedua, keunggulan ini langsung diimbangi dan bahkan dibalikkan oleh Sevilla. Di babak perpanjangan waktu pun akhirnya Juventus juga tak berdaya.

Dengan begitu, masuk akal apabila hasil semifinal Liga Eropa menyatakan kekalahan Juventus.

3. Berlaga di Markas Lawan

Berlaga di Markas Lawan

Pertandingan leg kedua antara Juventus dengan Sevilla dilaksanakan di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan yang mana merupakan markas Sevilla itu sendiri. Hal ini tentu membawa tekanan tersendiri bagi Juventus saat harus melawan tuan rumah.

Sementara itu, stadion juga terlihat dipenuhi jersey khas Sevilla berwarna merah. Solid dan semangat para suporter yang datang tentu membangkitkan semangat pemain Sevilla. Maka tidak heran jika permainan mereka sangat bagus hingga berhasil memojokkan Juventus.

4. Gawang Sevilla yang Sulit Ditembus

Gawang Sevilla yang Sulit Ditembus

Faktor besar dari kekalahan Juventus adalah karena kiper Sevilla yang memang sangat tangguh. Yassine Bounou menampilkan kemampuan yang hebat dalam menggagalkan dan menghalau berbagai serangan Juventus.

Walau kebobolan satu gol saat babak kedua, Yassine tidak menyerah dan malah menampilkan performa yang lebih optimal lagi untuk waktu yang tersisa. Sosoknya berhasil menjaga gawang dengan sekuat tenaga dan mempertahankan posisi Sevilla hingga bisa berbalik unggul dalam melawan Juventus.

Juventus sebenarnya sudah bermain dengan baik dan terlihat mengerahkan kemampuan yang dimilikinya. Ini terbukti dari adanya deretan serangan bola yang sudah hampir berhasil melaju di gawang lawan. Namun ternyata kiper Sevilla melakukan berbagai usaha yang luar biasa untuk menjaga gawangnya.

5. Kurang Memanfaatkan Peluang

Kurang Memanfaatkan Peluang

Kalahnya Juventus di semifinal Liga Eropa 2022/2023 juga diduga karena kurangnya memanfaatkan peluang yang ada. Salah satu yang paling disorot adalah tindakan Angel Di Maria. Sebenarnya ada begitu banyak kesempatan serta peluang bagi Angel Di Maria untuk bisa melayangkan gol.

Namun meski begitu sosoknya kurang bisa memanfaatkan peluang tersebut hingga bola tidak bisa bersarang di gawang lawan. Bahkan satu-satunya gol yang berhasil dicetak Juventus ditorehkan oleh DUsan Vlahovic yang mana merupakan pemain dari bangku cadangan.

Kelima alasan di atas menjadikan kekalahan Juventus melawan Sevilla terlihat masuk akal. Pertandingan semifinal Liga Eropa antara keduanya dengan skor 3-2 untuk Sevilla membuat gelar ‘Raja Liga Eropa’ semakin melekat di citra Sevilla.