Berdasarkan data vaksinasi c=Covid-19 dengan update terakhir pada tanggal 14 Oktober 2022, jumlah total vaksinasi untuk dosis 1 yaitu sebanyak 204.762.289 (87,26%), dosis 2 sebanyak 171.399.245 (73,04%) dan capaian vaksinasi booster atau dosis 3 yaitu sebanyak 64.277.382 (27,39%).

Total sasaran untuk semua kalangan mulai dari tenaga kesehatan, petugas publik, lanjut usia, masyarakat umum dan rentan, usia 12-17 tahun dan usia 6-11 tahun yaitu sebesar 234.666.020.  Sehingga sudah mencapai 86 per 100 penduduk sasaran vaksinasi sudah mendapatkan dosis 1.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa, capaian untuk vaksinasi booster di Indonesia masih tergolong rendah karena baru mencapai 27,39%. Padahal vaksinasi booster sangat penting, sebagai upaya dalam mengembalikan imunitas, dan meningkatkan proteksi klinis yang semakin menurun di populasi.

5 Provinsi dengan Capaian Vaksinasi Booster Terendah di Indonesia

Beberapa provinsi di Indonesia masih memiliki tingkat vaksinasi booster yang rendah. Hal tersebut bisa disebabkan oleh banyak alasan, salah satunya bisa karena terkendalanya pada proses pengadaan vaksin ke wilayah tersebut, karena proses penangan vaksin harus lebih ekstra.

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendorong suksesnya program vaksinasi booster ini telah banyak dilakukan. Namun di beberapa provinsi di Indonesia program ini masih bisa belum bisa berjalan optimal, sebagaimana masih jauh dari target sasaran yang harus dicapai.

Berikut ini merupakan provinsi-provinsi di Indonesia yang memiliki capaian vaksinasi booster terendah:

1. Papua

Papua

Papua menjadi provinsi dengan tingkat capaian vaksinasi booster paling rendah di Indonesia. Jumlah vaksinasi di Papua baru mencapai 210.605 dosis atau sebanyak 7,18% dari total target sasaran, yaitu sebanyak 234.666.020. Dari hasil tersebut sisa 2.739.642 dari target sasaran.

2. Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

Selanjutnya yaitu ada Sulawesi Barat sebagai provinsi dengan tingkat vaksinasi booster terendah kedua di Indonesia. Hasil vaksinasi booster di Sulawesi Barat baru mencapai 120.633 atau sebanyak 9,65%, dari sasaran target sebanyak 1.250.708. Sisa target yang harus dipenuhi yaitu 1.250.708.

3. Maluku

Maluku

Maluku menjadi provinsi dengan tingkat vaksinasi booster yang rendah ketiga. Jumlah vaksinasi saat ini baru mencapai 196.278 atau sudah sebanyak 12,17%, dari sasaran target sebanyak 1.613.247. Sedangkan untuk sisa target sasaran yang harus dipenuhi yaitu sebanyak 1.416.969.

4. Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

Provinsi keempat yaitu ada Sulawesi Tenggara sebagai provinsi dengan tingkat vaksinasi booster paling rendah di Indonesia, karena target yang dicapai baru mencapai 12,86% atau sebanyak 295.811 dari target sasaran, yaitu 2.300.158. Jadi sisa target sasaran yaitu sebanyak 2.004.347.

5. Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Pada urutan kelima, provinsi dengan tingkat vaksinasi booster paling rendah di Indonesia yaitu Sulawesi Tengah. Capaian yang saat ini yaitu hanya sebanyak 13,05% atau 320.049 dengan sasaran target vaksinasi yaitu sebanyak 2.452.517, sehingga target sasaran tersisa sebanyak 2.132.468.

Alasan Capaian Vaksinasi Booster Masih Rendah

Vaksinasi hingga kini masih terus digencarkan oleh pemerintah, sebagai upaya untuk meningkatkan sistem imun tubuh terhadap paparan dari Covid-19. Pemerintah tidak pernah berhenti menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster, di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Namun animo masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster semakin menurun, hal ini juga terjadi di seluruh negara di dunia. Saat ini situasi vaksin dinilai sudah underrated, karena kondisi sekarang ini sudah mendekati endemi, sehingga banyak masyarakat yang sudah enggan untuk melakukan vaksin.

Banyaknya berita hoax yang beredar di masyarakat, seperti vaksin yang sudah kadaluarsa juga turut menyurutkan animo masyarakat. Disisi lain juga masih terdapat kendala mengenai ketersediaan vaksin, terutama di pelosok Indonesia karena sulitnya proses pendistribusian ke wilayah tersebut.

Alasan Penting Perlunya Vaksin Booster

Rendahnya capaian dari vaksinasi booster di Indonesia, membuat Pemerintah terus menggencarkan berbagai program untuk meningkatkan capaian dari target sasaran. Terdapat alasan penting dari sisi kesehatan sehingga vaksin booster sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Ada 3 alasan penting perlunya melakukan vaksin booster dari sisi kesehatan, berikut merupakan alasannya:

  • Pertama, terdapat kecenderungan yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah antibodi di dalam tubuh pasca 6 bulan vaksinasi, terutama di tengah kondisi banyak munculnya varian-varian dari Covid-19 yang baru.

Efektivitas dari 4 vaksin yang sudah mendapatkan sertifikat EUL dari WHO bisa mengalami penurunan aktivitas mencapai 8%, dalam waktu 6 bulan pasca vaksinasi yang berlaku pada seluruh kelompok umur.

Dalam periode yang sama, kepada orang yang memiliki usia 50 tahun ke atas bahkan terjadi penurunan yang lebih besar, yaitu bisa mencapai 10% dan 32% untuk bisa mencegah munculnya gejala.

  • Kedua, sebagai suatu bentuk usaha yang dilakukan untuk beradaptasi bagi masyarakat, yang hidup di tengah masa pandemi Covid-19, demi bisa menjaga kesehatan tubuh jangka panjang. Dengan menggunakan vaksin booster daya tahan tubuh dapat terjaga dengan baik.
  • Ketiga, memenuhi hak bagi setiap orang di Indonesia untuk bisa mengakses vaksin, sebagai upaya untuk perlindungan diri dan komunitas. Jadi selain untuk melindungi diri sendiri dari paparan Covid-19, juga bisa melindungi orang disekitar dan memutus persebaran virus.

Sebagai upaya untuk memutus persebaran Covid-19, pemerintah menganjurkan untuk melakukan vaksin booster. Namun di beberapa provinsi di Indonesia, khususnya provinsi yang terletak di Indonesia timur masih memiliki capaian vaksinasi booster yang rendah, karena beberapa alasan.

Provinsi tersebut diantaranya yaitu Papua, Sulawesi Barat, Maluku, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Padahal vaksinasi booster memiliki alasan yang sangat penting dari sisi kesehatan seperti mengembalikan imunitas, karena adanya penurunan jumlah antibodi yang terjadi di dalam tubuh.