Saat ini, Indonesia tengah gencar mengadakan vaksinasi Covid 19 untuk mencapai herd imunnity. Suntikan vaksin dapat menyebabkan beberapa efek samping yang akan dirasakan seseorang sesaat setelah penyuntikan. Efek samping vaksin Covid 19 memiliki beberapa tingkatan.

Tingkatan efek samping tersebut mulai dari yang sangat ringan hingga berat. Sebaiknya masyarakat memahami gejala apa saja yang mungkin dirasakan setelah menjalani proses vaksinasi. Selain itu, masyarakat juga wajib memahami kapan harus waspada terhadap suatu gejala.

Efek Samping Vaksin Covid 19

Efek samping vaksin Covid dibagi menjadi dua jenis. Efek samping lokal di rasakan pada area sekitar suntikan, yaitu lengan kiri atas. Sementara efek umum dirasakan di bagian tubuh selain area bekas suntikan.

1. Lokal

Lokal Efek samping vaksin Covid 19

Satu-satunya efek samping yang dirasakan oleh orang yang baru saja menjalani vaksin adalah pegal di lengan sekitar bekas suntikan. Tak hanya sakit atau nyeri, beberapa orang juga mengalami kulit kemerahan, pembengkakan, dan pegal.

Hal ini terjadi karena kulit dan otot tangan mengalami trauma karena jarum suntik. Efek samping seperti ini termasuk hal yang wajar dan tidak hanya terjadi setelah vaksinasi Covid 19.

Efek samping berupa pegal, pembengkakan, kemerahan, dan nyeri di sekitar lengan atau bekas suntikan ini umumnya akan mereda dalam kurun waktu 1 hari.

Untuk mengatasi efek samping tersebut, coba kompres lengan menggunakan air dingin atau es batu. Cara ini efektif untuk meredakan pembengkakan. Selain itu, lakukan juga aktivitas olahraga ringan juga dapat mengurangi bengkak dan rasa nyeri.

2. Umum

Umum Efek samping vaksin Covid 19

Selain efek samping lokal seperti yang sudah dijelaskan di atas, orang yang sudah divaksin akan mengalami beberapa gejala penyerta atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti di bawah ini.

Mengantuk

Mengantuk

Sebagian besar orang yang sudah menjalani vaksinasi Covid 19 merasa sangat mengantuk. Hal ini merupakan hal yang wajar dan menjadi salah satu efek samping paling umum yang dialami oleh para peserta vaksin.

Karena efek samping mengantuk, orang yang baru saja mendapatkan penyuntikan vaksin sangat dianjurkan untuk beristirahat dan tidak beraktivitas berat. Jika mengantuk, sebaiknya tidur saja seperti biasa. Saat bangun tubuh akan terasa lebih segar.

Umumnya, efek ini hanya berlangsung dalam durasi yang pendek dan tidak berkelanjutan. Orang yang sudah divaksin umumnya akan merasa mudah mengantuk 1  hingga 2 hari. Setelahnya, semua akan berjalan dengan normal.

Mudah Lelah

Mudah-Lelah Efek samping vaksin Covid 19

Tak hanya mengantuk, orang yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid 19 umumnya juga akan merasa mudah lelah. Hal ini lebih sering terjadi ketika sudah mendapatkan dua dosis vaksin lengkap.

Tubuh mudah lelah karena sedang fokus membentuk sel-sel antibodi setelah vaksin disuntikkan. Sebagian energi tubuh digunakan untuk melakukan proses tersebut. Hal ini sangat wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.

Agar kondisi tubuh tidak semakin parah, sebaiknya istirahat yang cukup setelah menjalani vaksin. Jangan lupa untuk mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup. Hal ini bertujuan untuk memulihkan kondisi tubuh agar bugar seperti sedia kala.

Sakit Kepala

Sakit-Kepala

Sebagian orang yang sudah menjalani vaksin Covid 19, terutama varian Astrazeneca (AZ) mengeluhkan sakit kepala. Namun tidak perlu khawatir karena sakit kepala ini hanya akan bertahan maksimal 48 jam atau 2 hari setelah penyuntikan vaksin.

Jika mengalami hal ini, sebaiknya istirahat atau tidur cukup untuk meredakan sakit kepala. Apabila sudah tidur dan masih merasa sakit, obat pereda nyeri seperti parasetamol boleh dikonsumsi. 

Namun tidak disarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri sebelum menjalani penyuntikan vaksin.

Demam

Demam

Orang yang mengalami sakit kepala setelah divaksin umumnya juga mengalami demam. Namun hal ini tidak selalu terjadi. Sebagian orang juga mengalami demam namun tidak mengalami sakit kepala.

Demam ini merupakan reaksi yang wajar ketika tubuh menerima vaksin. Sesaat setelah vaksin disuntikkan, tubuh mencoba untuk mengenali virus yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Selanjutnya, tubuh fokus untuk membentuk antibodi.

Hal inilah yang membuat orang-orang mengalami demam setelah menjalani vaksinasi Covid 19. Efek samping seperti ini juga bisa dijumpai pada vaksinasi lain.

Mual dan Muntah

Mual-dan-Muntah

Saat kepala merasa sakit atau migrain setelah vaksin, efek ini juga diikuti dengan rasa mual. Hal ini juga masih masuk ke dalam gejala atau respons tubuh yang wajar setelah penyuntikan vaksin Covid 19.

Sebagian orang juga mengalami muntah akibat perasaan mual tersebut. Namun jangan khawatir karena hal ini masih dalam batas wajar seperti yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan melalui akun Twitternya. Gejala mual dan muntah dapat hilang dengan sendirinya. 

Covid 19 Arm

Covid-19-Arm

Efek samping vaksin Covid 19 selanjutnya adalah Covid 19 Arm, yaitu kondisi ketika kulit muncul ruam merah berukuran sedang hingga besar. Biasanya, hal ini terjadi di sekitar area bekas suntikan vaksin. Saat disentuh, biasanya menimbulkan rasa nyeri dan gatal.

Covid 19 arm merupakan reaksi tertunda pada kulit setelah penyuntikan vaksin. Namun gejala ini tidak muncul secara langsung setelah penyuntikan. Justru Covid 19 arm ini lebih sering muncul setelah satu minggu dari penyuntikan vaksin.

Meski menimbulkan perasaan tidak nyaman, Covid 19 arm tidak terlalu berbahaya. Gejalanya akan mereda dengan sendirinya. Bahkan beberapa orang melaporkan bahwa gejala ini akan menghilang setelah satu hari sejak muncul pertama kali.

Untuk mengatasi atau meringankan gejala Covid 19 Arm, bisa dilakukan dengan cara mengompres area yang timbil ruam menggunakan kompres dingin.

Kapan Harus Waspada?

Kapan-Harus-Waspada

Seperti yang telah dijelaskan, vaksin Covid 19 memang memberikan beberapa gejala atau efek samping. Namun efek samping tersebut tidak akan berlangsung lama. Umumnya, orang yang telah divaksin akan mengalami gejala-gejala di atas sampai 2 hari setelah vaksin.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami setelah penyuntikan dosis pertama tergolong ringan dan tidak banyak menimbulkan gejala. Namun KIPI yang lebih berat umumnya dialami setelah mendapatkan dosis lengkap.

Pasalnya, saat sudah mendapatkan dosis lengkap, tubuh akan melakukan pembentukan antibodi dengan sempurna karena sudah mendapatkan dosis virus (yang sudah dilemahkan atau dimatikan) dalam jumlah yang cukup.

Pahami pula bahwa kondisi setiap orang akan berbeda setelah menjalani vaksin. Apabila mengalami gejala yang berat dan tidak kunjung membaik setelah vaksin, sebaiknya segera lapor diri ke petugas terkait.

Melaporlah dengan segera untuk mendapatkan pertolongan yang tepat dari tenaga medis. Umumnya, di kartu vaksinasi Covid 19 terdapat kontak yang bisa dihubungi untuk berkonsultasi pasca vaksin. Hubungi kontak tersebut dan ceritakan kondisi yang sedang dialami.

Sebenarnya, efek samping vaksin bisa dikurangi dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Pastikan sudah makan atau sarapan sebelum menjalani vaksinasi
  • Jangan minum obat sembarangan sebelum vaksin
  • Tidur cukup sebelum vaksin.

Efek samping vaksin Covid 19 memang dirasakan banyak orang. Namun sejauh ini belum ada laporan yang menyebutkan ada gejala sangat parah setelah vaksin, apalagi sampai menyebabkan kematian. Jadi, jangan ragu-ragu untuk vaksin.