Ada yang beda dalam partai final US Open 2021, gadis belia usia 18 tahun Emma Raducanu keluar sebagai juara mengalahkan Leylah Fernandez. Dia juga berhasil membuat beberapa rekor US Open, yang banyak membuat orang berdecak kagum.
Sosok petenis asal Inggris ini, memang sangat fenomenal. Dari babak kualifikasi dia dijadikan kuda hitam, yang berhasil mengalahkan sejumlah pemain senior yang punya jam terbang lebih tinggi darinya
Perseteruan Raducanu VS Fernandez di Partai Final
Bukan hal yang mudah bagi Emma Raducanu, untuk bisa menyabet piala bergengsi untuk kategori Woman Grand Slam Single. Adalah Leylah Fernandez, yang menjadi tumbal terakhirnya sampai bisa menjadi pemenang.
Final kategori ini digelar di USTA Billie Jean King National Tennis Center, 12/9. dan ditonton olah cukup banyak penggemar keduanya.
Namun memang dari babak pertama Emma sudah mendominasi pertandingan, menaklukkan Leylah dengan skor 6-4.
Hampir sama dengan babak pertama, di babak kedua Emma juga berhasil menaklukkan Leylah. Dengan berbagai serangan dan defensif maksimal, berakhir pada poin 6-3 untuk kemenangan gadis yang meneta[ di Bromley, Inggris tersebut.
Jika dikalkulasikan, dia hanya butuh waktu 51 menit untuk menyudahi pertandingan dan mendapatkan trofi bergengsi tersebut.
Bisa dibilang cukup singkat, mengingat Leylah juga merupakan kuda hitam dan tak disangka bisa masuk final seperti halnya pemain yang baru masuk kategori pro pada tahun 2018 lalu itu.
Rekor yang Diraih Emma Raducanu Dari US Open
Setidaknya ada lima rekor US Open, yang berhasil diraih Emma Raducanu saat menjadi pemuncak di US Open 2021 kemarin. Bukan saja sekedar mendapat trofi, tapi menjadi pemain tenis pertama dengan beberapa kebanggan tersendiri.
- Wanita Inggris Kedua Memenangkan Grand Slam sejak 44 tahun terakhir, tepatnya setelah Virginia Wade mendapat gelar yang sapa pada tahun 1977 silam
- Petenis wanita paling muda yang pernah memenangkan kategori grand slam, memecahkan rekor Maria Sharapova tahun 2004 silam.
- Satu-satunya pemain tenis wanita, yang berhasil memenangkan piala dengan perjuangan dari kualifikasi hingga final.
- Merupakan salah satu pemain wanita yang pertama kali mampu menang grand slam, hanya setelah dua kali ikut turnamen tertinggi prestisenya tersebut di dunia basket.
Tercatat dia baru mengikuti turnamen sebanyak enam kali, sejak mulai masuk kategori tenis pro. Lalu, langsung memenangkan satu title bergengsi tersebut. Sedangkan pemain lain, banyak yang butuh waktu bertahun-tahun hanya untuk dapat satu trofi prestisius. - Rangkingnya merangkak naik super cepat, kini menempati posisi 21 dunia dalam update terbaru yang rilis 1 November 2021 dari rangking 150 sebelumnya.
Sepak Terjang Emma Raducanu
Wanita yang lahir di Toronto, Canada ini merupakan gadis keturunan Rumania dan China. Berasal dari keluarga yang mementingkan kehidupan akademik. Dia memulai debut di lapangan tenis pada tahun 2018, melalui Chandigarh Lawn Tennis Girls Tournament.
Dia berhasil memenangkan ITF untuk grade 3 dan grade 2 untuk turnamen junior yang digelar di India.
Tahun 2019 dia memenangkan ITF NECC- Deccan yang diselenggarakan di Pune, India. Dia memenangkan babak final, setelah mengalahkan Naiktha Bains dengan tiga set permainan.
Pada tahun 2020, performanya tidak terlalu terlihat mengingat Pandemi Covid-19 melanda dan membuat banyak turnamen tenis yang dibatalkan jadwalnya. Namun di akhir 2020, dia berhasil memenangkan LTA British Tour Masters.
Pada tahun yang sama, petenis muda ini berhasil masuk final Wimbledon Championship dan US Open. Namun baru berhasil mendapat trofi, pada penampilan keduanya di ajang tenis wanita bergengsi tersebut.
Hebatnya Emma, di tengah mulai padatnya jadwal turnamen namun soal pendidikan tak ditinggalkannya. Bahkan saat ini dia juga fokus untuk persiapan level A.
Gaya Permainan Terbaik yang Membawa Kemenangan Bagi Emma Raducanu
Bukan hanya sekedar mahir bermain tenis dan menyabet rekor US Open, namun Emma sudah memiliki berbagai skill mumpuni di lapangan tenis.
Hal itulah yang membuatnya mampu mengalahkan banyak petenis dalam gelaran US Open, hingga akhirnya mencapai final dengan mudah.
1. Agresif
Bisa dimaklumi sebagai pemain muda, Emma Raducanu memiliki agresivitas yang sangat tinggi di lapangan. Mulai dari gerakan kaki, kecepatan menghalau bola, hingga antisipasi serangan dari lawan.
Hal ini, sering membuat lawan kewalahan. Ibarat mesin, Emma sepertinya tidak pernah kehabisan bahan bakar walaupun harus bertanding dalam tiga set pertandingan.
2. Kekuatan Pukulan
Kekuatan pukulannya juga tak bisa dielakkan, melalui groundstroke mumpuni yang memiliki kedalaman maksimal dengan pukulan datar. Namun, bisa dilakukan maksimal dengan porsi yang sama dan dalam jangka waktu lama.
Dia akan terus menyerang tanpa henti, hingga akhirnya lawan yang kewalahan dengan berbagai serangan dari berbagai penjuru lapangan.
3. Backhand Dua Tangan Terbaik
Dia dinilai sebagai salah satu pemain dengan backhand dua tangan terbaik di dunia, versi Anne Keothavong yang merupakan seniornya di dunia tenis wanita Inggris.
Sebuah ciri khas, membedakannya dengan pemain lain dengan backhand jenis down the line. Dimana satu tangan akan melakukan slice pukulan dan mampu memecah kecepatan serangan lawan. Alhasil, bola akan bisa dikuasainya dengan lebih mudah dalam waktu singkat.
4. Servis Kuat
Jika dihitung-hitung servis pemain blasteran China, ini bisa maksimal di angka 110 mph atau sekitar 177 km/jam. Kekuatan luar biasa untuk seorang pemain muda wanita.
Selain itu, konsistensi servis juga bisa dilakukannya termasuk memposisikan bola servis dengan akurasi maksimal di posisi kosong lawan.
Bukan hal mudah untuk bisa berada di posisi Emma Raducanu, menyandang gelar bergengsi tenis wanita dunia dan berbagai rekor US Open. Sepertinya, para petenis muda Indonesia bisa menjadikannya rule mode agar dapat sukses di ajang nasional maupun internasional.