Dengan diberlakukanya persyaratan vaksin booster. Kini setiap masyarakat yang akan berpergin, masuk ke dalam gedung, baik sekolah, mal, dan tempat ibadah harus vaksin minimal dua dosis ataupun booster sebagai syarat utama. Lalu apa saja jenis vaksin Booster?

Mengetahui jenis-jenis vaksin Booster yang tepat untuk melawan virus corona adalah hal yang sangat penting bagi kita.

Jenis Vaksin Booster

Vaksin Booster disebut juga dengan vaksin dosis ketiga, yang diberikan sebagai upaya untuk memutuskan rantai penularan Covid-19. Vaksin ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh manusia dalam melawan virus Covid-19 atau virus Corona.

Vaksin dosis ketiga atau Booster ini juga bisa meningkatkan efektivitas vaksin Covid-19 yang sebelumnya.

1. Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac

Vaksin ini sebenarnya memiliki nama CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd. Sinovac adalah perusahaan bioteknologi yang berasal dari Tiongkok dan bermarkas di Beijing.

Perusahaan ini memang fokus pada bidang riset, pengembangan, pembuatan, sampai komersialisasi vaksin-vaksin untuk mencegah penularan penyakit pada manusia.

Materi yang digunakan untuk membuat vaksin Sinovac ini adalah virus SARS-COV2 yang telah dinonaktifkan. Pembuatan vaksinasi ini dibuat dari virus yang sudah dimatikan dan telah digunakan selama lebih dari satu abad lamanya.

Jonas Salk menggunakan untuk membuat vaksin polio pada tahun 1950 dan materi ini juga yang menjadi dasar pembuatan vaksin lain seperti rabies dan hepatitis A. Melalui Bio Farma, Indonesia sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Sinovac.

Perjanjian tersebut berisi kesepakatan komitmen dari ketersediaan suplai vaksin sampai 40 juta dosis vaksin. Di sampin itu, Bio Farma juga menandatangani, di mana Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk suplai vaksin dalam jumlah yang besar.

2. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca atau AZD1222 merupakan jenis vaksin Booster untuk mencegah dari penyakit Covid-19. Vaksin ini adalah hasil kerja sama dari Universitas Oxford dan AstraZeneca yang dikembangkan sejak bulan Februari tahun 2020 lalu.

Vaksin AstraZeneca untuk Covid-19 ini telah menjalani uji klinis di Inggris, Afrika Selatan, dan juga Brazil. Vaksin ini juga memiliki nilai efikasi (efek perlindungan terhadap virus Covid-19) kurang lebih sebesar 63%.

Jenis vaksin ini berasal dari virus hasil rekayasa genetika (viral vector). Vaksin ini bekerja dengan cara menstimulasi atau dengan memicu tubuh untuk membentuk antibodi yang bisa melawan infeksi virus SARS-Cov-2.

Pemberian vaksin ini akan dilakukan langsung oleh dokter. Dosis dalam sekali suntiknya adalah 0,5 ml. Penyuntikanvaksin ini akan dilakukan sebanyak 2 kali denganĀ  jarak antara 4-12 minggu.

Jika sebelumnya Anda pernah terkena virus Covid-19, maka vaksin AstraZenec akan diberikan setidaknya 6 bulan setelah sembuh dari virus. Jika Anda baru menerima terapi plasma konvalesen, maka vaksinasi harus ditunga sampai minimal 90 hari setelah terapi.

3. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna

Vaksin Moderna merupakan vaksin untuk mencegah infeksi dari virus SARS-CoV-2 atau virus Covid-19. Vaksin Moderna atau Mrna-1273 ini dikembangkan sejak bulan Januari 2020 oleh Moderna and Vaccine Research Center t the Nationl Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID) Amerika.

Jenis vaksin ini tidak menggunakan virus yang sudah dilemahkan atau dimatikan, melainkan menggunakan komponen dari genetik yang membuat sistem kekebalan tubuh bisa memproduksi spike protein. Protein ini adalah bagian dari permukaan virus Corona.

Spike protein yang ada akan memicu sistem imun untuk bisa menghasilkan antibodi yang bisa melidungi tubuh saat terinfeksi virus Covid-19. Vaksin Moderna sudah mendapatkan izin penggunaan darurat yang bisa mencegah infeksi Covid-19 untuk orang dewsa di atas usia 18 tahun.

4. Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm merupakan vaksin untuk mencegah dari infeksi virus Covid-19 atau Corona. Vaksin ini direncanakan menjadi salah satu bagian dari vaksinasi mandiri ataupun vaksinasi gotong royong di Indonesia.

Vaksin Sinopharm berisikan virus Corona yang sudah dimatikan. Cara kerja dari vaksin adalah dengan cara memicu sistem kekebalan tubuh agar bisa menghasilkan antibody yang bisa melawan virus Covid-19.

Jenis vaksin Sinopharm ini mulai dikembangkan di awal tahun 2020 oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) adalah perusahaan farmasi milik pemerintah China. Vasin Corona buatan Sinopharm ini diberi nama dengan BBIBP-Corv.

Dari hasil uji klinis pada tahap ketiga yang dijalankan oleh Sinopharm di China, vaksin BBIBP-Corv dinyatakan mempunyai nilai efikasi, yaitu efek perlindungan dari Covid-19, sebesar 79%. Jumlah ini sudah melampaui dari standar efikasi minimal yang sudah ditetapkan WHO, yaitu sebesar 50%

Pengujian dari vaksin Sinopharm ini sudah dilakukan di sejumlah negara selain di China, yaitu di Maroko, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, Pakistan, Jordan, dan juga Argentina. Sejauh ini, vaksin Sinopharm sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari otoritas kesehatan yang ada di China.

5. Vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer

Vaksin Pfizer atau disebut dengan BNT162b2 merupakan vaksin yang bisa mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang bisa menyebabkan penyakit Covid-19. Vaksin Pfizer ini adalah hasil kerja sama antara perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech dengan perusahaan farmasi yang berasal dari Amerika, Pfizer.

Vaksin ini mulai dikembangkan dari tahun 2020. Vaksin Pfizer merupakan vaksin MRNA (Messenger RNA). Jenis vaksin Booster ini bisa memicu sistem kekebalan tubuh dan membentuk spike protein, yang nantinya bisa membantu tubuh dalam membentuk antibodi yang bisa melawan virus Corona.

Berdasarkan dari uji klinis tahap 3 yang dilakukan di Amerika Serikat, Turki, Jerman, Afrika Selatan, Argentina, dan Brazil, vaksin Pfizer ini mempunyai nilai efikasi, yaitu efek perlindungan terhadap virus Covid-19, sebesar 95%.

6. Vaksin Novavax

Vaksin Novavax

Vaksin Novavax atau NVX-CoV2372 merupakan vaksin untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. Vaksin ini sudah menjalani uji klinis fase 3 di Inggris dan juga fase 2b di Afrika Selatan.

Vaksin Novavax mempunyai kandungan protein subunit yang dibuat khusus menyerupai protein alami pada virus Covid-19. Setelah disuntikkan ke dalam tubuh, maka protein tersebut akan memicu tubuh untuk menghasillkan antibodi yang bisa melawan virus Covid-19.

Selain itu, vksin ini juga memiliki kandungan matrix-M yang ditambahkan agar bisa meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh dan juga kadar antibodi. Menurut hasil dari uji klinis fase 3 yang dilakukan di Inggris, vaksin Novavax mempunyai nilai efikasi, sebesar 89,3%.

7. Vaksin Zifivax

Vaksin Zifivax

Vaksin Zifivax adalah vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical bersama platform rekombinan protein sub-unit.

Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke suntikan berikut dengan dosis vaksin yang diberikan pada setiap suntikan adalah sebesar 25 mcg (05,5 mL).

Dari hasil uji klinis yang sudah dilakukan, efek samping yang sering terjadi adalah timbulnya nyeri pada tempat bekas suntikan. Sementara, efek sistemik yang paling sering terjadi ialah sakit kepala, demam, kelelahan, nyeri oto, mual, batuk, dan juga diare.

Itulah jenis-jenis vaksin Booster yang ada di Indonesia dan sudah disalurkan oleh pemerintah. Dari jenis vaksin Booster di atas manakah yang akan Anda gunakan untuk membantu tubuh melawan virus Covid-19?