Posisi Mahfud MD dikepung oleh banyak pihak setelah mengeluarkan ancaman pada imam besar FPI Habib Rizieq Shihab. Pernyataan keras dari menko polhukam mengenai tidak transparansinya hasil tes paparan covid pada imam besar FPI berbuntut panjang. Mahfud menyatakan sangat mengecam tindakan dari HRS.

Ia menyebutkan bahwa transparansi data hasil tes paparan corona sangat dibutuhkan oleh para petugas kesehatan untuk memetakan penyebarannya. Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab menolak koordinasi dara petugas kesehatan untuk mengeluarkan hasil tes dan juga kooperasi dalam tracing contact.

Penolakan yang dilakukan oleh imam besar FPI tersebut mendapat ancaman keras dari menko polhukam Mahfud MD. Mahfud menyatakan bahwa Rizieq tidak pantas dijadikan seorang imam besar islam jika ia sendiri tidak bisa terbuka pada umatnya perkara masalah hasil tes covid-19.

Komentar pedas ini tidak membutuhkan waktu lama bagi para pendukung fanatik imam besar FPI untuk melakukan serangan balik. Di media sosial gencar dilakukan gerilya guna memojokkan posisi Mahfud MD. Berbagai macam komentar pedas dikembalikan lagi pada menko polhukam tersebut.

Mahfud MD Dikepung Ratusan Orang, Benarkah Mahfud MD Terpojok

Rumah Mahfud MD di Pamekasan Madura dikepung oleh ratusan memakai atribut sarung dan baju putih. Hingga saat ini tragedi pengepungan tersebut masih membuat ibu dari menko polhukam tersebut ketakutan. Dengan usia yang telah menginjak 90 tahun tentu saja ia panik dengan ratusan orang yang mengepung rumahnya.

Kronologi kejadian rumah Mahfud MD dikepung terjadi pada siang hari tanggal 1 Desember kemarin. Tidak ada tanda-tanda khusus tiba-tiba saja ratusan massa mengepung kediaman ibunda beliau di pamekasan. Rumah ini memang hanya ditinggali oleh ibu dan kakak dari beliau yang semuanya sudah sangat senior.

Massa yang berkumpul mencoba untuk mengutarakan aspirasinya tanpa mengetahui bahwa Mahfud MD sedang tidak berada di rumah tersebut. Setelah ditelusuri motif para pendukung imam besar FPI mendatangi rumah tersebut adalah karena beberapa hari lalu menko polhukam sempat pulang kampung.

Dengan alasan tersebut para pendukung dari Imam besar FPI ingin mengutarakan aspirasinya secara langsung. Mahfud MD memang tidak hanya sekali saja berseberangan dengan Habib Rizieq, berulang kali ia mengecam tindakan Habib yang dianggap indisipliner tersebut.

Konflik antara dua tokoh ini membuat atmosfer politik di Indonesia semakin memanas. Gesekan antara pemerintah dan umat Islam semakin tidak terbendung. Setelah kepulangan pimpinan tertinggi FPI ke tanah air justru pihak pemerintah seakan membuat konflik semakin sedap untuk diikuti.

Ibu Mahfud MD Syok Akibat Rumah Mahfud MD Dikepung

Sebagai wanita yang telah berusia sangat lanjut maka tidak salah jika ibu dari Mahfud MD hingga saat ini masih syok dengan kejadian pengepungan. Bahkan perawat pribadi dari ibunda menko polhukam tersebut mengatakan bahwa kondisi psikologi sang ibu masih sangat tertekan.

Kerumunan massa yang mendadak datang dengan jumlah yang jauh dari kata sedikit. Rumah Mahfud MD dikepung habis-habisan oleh masa pendukung pimpinan tertinggi front pembela Islam. Ini adalah buntut dari pernyataan pedas yang dilontarkan pihaknya pada imam besar FPI.

Kepanikan dari penghuni rumah tersebut sudah tidak bisa terelakkan lagi. Bagaimana tidak dengan jumlah orang yang sangat banyak dan situasi yang panas sudah pasti seseorang akan panik. Untungnya saja tidak membutuhkan waktu lama hanya 1 jam lebih baru polisi datang mengamankan situasi.

Setelah polisi datang untuk mengamankan rumah tersebut situasi sedikit lebih terkendali. Pihak kepolisian memberikan pengertian kepada para pengunjuk rasa agar tidak melakukan orasi di rumah tersebut. Polisi juga mengatakan bahwa pihak yang bersangkutan yakni Mahfud MD tidak ada di rumah.

Kecewa dengan kondisi tersebut para pengunjuk rasa masih kokoh bertahan hingga menjelang malam. Pada malam hari satu persatu pengunjuk rasa mulai pulang ke rumah masing-masing dengan kondusif. Kejadian ini langsung memancing komentar pedas yang dikeluarkan oleh menko polhukam.

Rumah Mahfud MD Dikepung adalah sebuah bukti tindakan yang salah sasaran. Beliau mengatakan bahwa jika ingin menyerang maka jangan menyerang secara personal. Keributan yang membuat ibunya syok tersebut membuat beliau geram dan berkomentar sangat pedas.

Setelah Mahfud MD Dikepung, GP Ansor Perintahkan Penjagaan Ketat

Setelah insiden pengepungan terjadi pada Mahfud MD, ketua umum GP Ansor memerintahkan banser untuk melakukan pengamanan. Yaqut Cholil selaku ketua umum telah memberikan amanat untuk melakukan pengamanan ketat pada keluarga Mahfud MD yang tinggal di Madura.

Instruksi ini dilakukan melihat insiden kediaman Mahfud MD dikepung dan keselamatannya beserta keluarga harus dilindungi. Instruksi ini tentu langsung dilakukan oleh para jajaran Banser. Hingga saat ini sudah mulai nampak beberapa banser yang berjaga di sekitaran rumah beliau.

Banser memang selalu melakukan tindakan pengamanan terhadap tokoh yang terancam keselamatannya. Tidak sekali ini saja banser pernah mengamankan kediaman seorang tokoh masyarakat. Sebelumnya banser juga pernah mengamankan tokoh-tokoh lain yang posisinya sedang terancam oleh lawan politik.

Gus Yaqut selaku ketua umum GP ansor mengatakan bahwa kasus ini harus segera diusut tuntas. Jika kepolisian tidak segera bertindak maka hal-hal seperti ini bisa terjadi pada siapa saja. Tidak harus tokoh masyarakat bahkan warga biasa dapat menjadi korban tindakan represif dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Memang pihak FPI pusat tidak melakukan instruksi bagi para anggotanya untuk melakukan unjuk rasa di depan kediaman menko polhukam. Hingga saat ini masih belum bisa diketahui siapa pelopor kegiatan demonstrasi ini. Meskipun alasan dari unjuk rasa sedikit sudah dapat dikuak oleh awak media.

Tidak Puas dari Polres Pamekasan, Massa Mengepung Mahfud MD

Kejadian pengepungan yang terjadi di kediaman Mahfud MD merupakan tindak lanjut dari gerakan massa pendukung imam besar front pembela Islam. Sebelumnya masa mengutarakan aspirasinya di Polres Pamekasan. Karena mendapat tanggapan yang dingin akhirnya massa memutuskan untuk berpindah lokasi.

Massa langsung menuju kediaman Mahfud MD di Pamekasan untuk menyuarakan aspirasinya karena mendengar bahwa menko polhukam sedang pulang kampung. Tidak butuh waktu lama massa langsung bergerak dengan iring-iringan motor menuju kediaman menko polhukam.

Setelah sampai di lokasi para pengunjuk rasa langsung mengepung kediaman tersebut. Mereka ingin bertemu dengan menko polhukam yang telah memberikan kecaman keras pada junjungan mereka imam besar front pembela Islam Habib Rizieq Shihab. Namun sayangnya keinginan masa harus bertepuk sebelah tangan.

Massa baru mengetahui bahwa yang bersangkutan ternyata tidak berada di kediaman tersebut setelah polisi datang satu jam setelah pengepungan. Pihak kepolisian menjelaskan bahwa Mahfud saat ini tidak sedang berada di dalam rumah, hanya ada ibunda dan kakak yang telah berusia senja.

Setelah pihak kepolisian melakukan negosiasi para pengunjuk rasa akhirnya mengerti dan mau mengakhiri kegiatan orasinya. Raut wajah kecewa memang tampak pada para peserta unjuk rasa karena pada hari itu apa yang ingin mereka sampaikan sama sekali tidak bisa tersampaikan secara baik.

Tanggapan dingin dari pihak kepolisian hingga Mahfud MD yang ternyata tidak ada di kediamannya membuat kegiatan ini kurang mengena. Namun buntut dari pengepungan ini saat ini masih terasa. Ibunda dari menko polhukam masih trauma atas kegiatan tersebut dan kondisi lingkungan masih belum sepenuhnya kembali.

Pengamanan dari banser atas arahan ketua umum GP ansor setidaknya turut memiliki andil dalam mengembalikan suasana di kediaman menko polhukam tersebut. Dengan adanya pengamanan ini maka tindakan tidak diinginkan bisa dihindari. Saat ini Mahfud MD dikepung dengan berbagai kontroversi yang menyelimutinya.