Setelah sejumlah negara dinyatakan bebas dari Covid 19, kini varian baru kembali muncul dan merupakan turunan dari Omicron. Namanya Omicron BA 2, yang dinilai cukup berbahaya dan sudah merebak di berbagai negara termasuk Indonesia.
Di Beijing saja, saat ini tengah menerapkan sistem lockdown setelah sebelumnya Shanghai melakukan hal serupa. Tentu menjadi perhatian ekstra bagi dunia termasuk Anda, untuk melakukan upaya mandiri agar tidak menjadi korban selanjutnya dari virus tersebut.
Apa itu Omicron BA 2?
Subvarian BA 2 ini merupakan keturunan dari Omicron yang disebut BA 1. Ada juga yang menyebutnya sebagai Son Of Omicron karena muncul setelah Omicron, memiliki beberapa persamaan walau terdapat pula sejumlah perbedaan mendasar.
Diantaranya adalah mutasi virus yang terjadi, spike protein yang muncul dan galur yang sangat berbeda dengan BA 1.
Sejumlah ilmuwan juga menyebutkannya sebagai Stealth Omicron atau Omicron Siluman, karena sifat kategori genetiknya sulit untuk diidentifikasi melalui tes PCR. Berbeda dengan Omicron yang dinilai lebih mudah dikenali.
Oleh karena itulah, berbagai negara tengah berupaya mengendalikan penyebaran virus satu ini agar tidak menjadi masalah yang akan memperpanjang masa pandemi.
Bagaimana Cara Penularannya?
Beberapa cara penularan dari Omicron BA 2 sudah dirilis sejak awal tahun 2022 lalu, sehingga bisa dijadikan panduan untuk menghindarinya. Anda juga perlu paham dan melakukan berbagai upaya pencegahan sejak dini.
- Melakukan kontak langsung, dengan pasien yang sudah dinyatakan positif terserang virus tersebut. Misalnya saat melakukan isolasi mandiri, tetap menggunakan alat makan yang sama tanpa melakukan pemisahan.
- Kontak antar manusia, dimana yang satu sudah positif terkena virus namun belum terdeteksi dan satu lagi masih dalam kondisi sehat. Kotak bisa melalui sentuhan atau terhirupnya cairan yang keluar dari tubuh penderita. Baik itu melalui bersin, berbicara, atau batuk.
- Antar manusia dengan cara tidak langsung, misalnya seseorang memegang meja, gagang pintu, piring, atau permukaan lainnya yang sudah terkontaminasi virus. Kemudian, tidak mencuci tangan dan langsung beraktivitas, sehingga secara tidak sengaja virus bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
- Menyentuh area wajah terutama hidung, mata, atau mulut setelah kontak langsung dengan penderita atau memegang benda yang sebelumnya sudah terkontaminasi virus.
Sedangkan soal kriteria orang yang masuk kategori sudah tertular dan masuk kategori kontak erat, juga bisa dikenali melalui beberapa kondisi berikut ini.
- Merawat langsung pasien yang diidentifikasi mengidap virus Omicron BA 2, namun tidak melindungi diri dengan alat pelindung standar Covid 19.
- Melakukan kontak langsung selama minimal 15 menit dengan penderita, baik itu tatap muka dan lainnya dengan jarak maksimal satu meter. Sehingga memungkinkan virus menyebar ke tubuh orang tersebut.
- Kondisi lain yang terjadi setelah investigasi dilakukan oleh tim epidemiologi, sehingga disebutkan bahwa seseorang sudah masuk kategori kontak erat dan perlu isolasi atau penanganan lebih lanjut.
- Berpelukan, bersalaman, atau berpegangan tangan dengan penderita yang sudah dikonfirmasi terserang virus mematikan tersebut.
Gejala Umum yang Muncul
Jika dibandingkan dengan gejala Covid 19 sebelumnya, ada sejumlah perbedaan gejala yang muncul ketika seseorang terserang virus turunan Omicron ini. Bahkan sering disalah artikan, menjadi gejala flu biasa atau penyakit lain.
1. Sakit Kepala
Sakit kepala yang dialami penderita biasanya membuat tubuh tidak nyaman, kepala terasa berat dan keinginan untuk istirahat menjadi lebih tinggi karena kondisi sakit yang tidak tertahankan di area kepala
2. Pusing
Ada juga yang mengalami pusing, dimana saat berdiri menjadi oleng sehingga berjalan jadi tidak stabil.
3. Sakit pada Tenggorokan
Tenggorokan terasa sakit, bahkan sampai terasa panas seperti terbakar sehingga membuat rasa haus dan kering.
4. Nafsu Makan Berkurang
Pada umumnya ketika gejala di atas muncul maka nafsu makan seseorang akan menurun, akibat kondisi tubuh yang tidak sehat. Apalagi di area mulut dan tenggorokan terjadi radang, yang akan mengganggu proses makan.
5. Dadan Menjadi Sakit
Ada pula yang mengalami sakit di bagian dada, sebagai bagian dari gejala umumnya.
6. Demam Sampai Menggigil
Seperti pilek dan flu pada umumnya, penderita juga mengalami demam tinggi dan merasakan menggigil walaupun cuaca tidak dingin.
7. Nyeri pada Otot
Biasanya nyeri dirasakan pada semua persendian, seperti pergelangan tangan, lutut, siku, hingga bagian ujung lengan. Durasi nyeri juga sangat variatif tergantung kondisi daya tahan tubuh setiap penderita.
8. Sakit pada Bagian Telinga
Sama halnya dengan gejala flu, ketika peradangan terjadi di area tenggorokan maka bagian telinga juga akan merasakan dampak peradangan tersebut sehingga menimbulkan rasa sakit dan ngilu di bagian dalam telinga.
9. Batuk yang Tidak Berhenti
Batuk muncul, sebagai dampak dari kondisi tenggorokan yang mengalami radang akibat serangan virus tersebut.
10. Suara Menjadi Serak
Semakin sering batuk maka dampaknya tentu pada masalah suara, dimana penderita akan mengalami suara serak bahkan hilang akibat radang di area tenggorokan.
11. Sakit di Area Mata
Mulai dari perih hingga mata berair, merupakan kondisi mata yang dialami oleh penderita Covid 19 jenis ini.
Cara Mencegah Terkena Omicron BA 2
Meskipun termasuk virus yang berbahaya, namun tetap bisa dicegah penyebarannya. Selama Anda dapat menerapkan protokol kesehatan, yang sudah ditetapkan oleh WHO sejak awal Covid 19 menyerang hingga munculnya Omicron tipe BA 2 beberapa waktu lalu.
- Menerapkan protokol kesehatan standar, mulai dari mencuci tangan sesering mungkin dengan air bersih atau hand sanitizer. Kemudian menggunakan masker saat berada di luar rumah dan berinteraksi dengan banyak orang, menjaga jarak aman saat berinteraksi akan menjadi senjata paling ampuh.
Paling tidak, Anda sudah berupaya untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan meminimalisir virus masuk ke dalam tubuh.
- Pastikan untuk melakukan vaksinasi sesuai anjuran dari pemerintah dari vaksin tahap satu, tahap dua, hingga yang terakhir saat ini adalah vaksin booster Covid-19. dimana vaksin tersebut, akan menambah kekebalan tubuh terhadap serangan virus tersebut.
Alasan utamanya adalah, tubuh Anda sudah kenal dengan virus tersebut sehingga sudah mempersiapkan antibodi untuk mencegah penyebaran virus di dalam tubuh.
- Jika selama ini Anda lebih banyak menggunakan masker tiga lapis atau masker lain, maka disarankan untuk beralih menggunakan masker N95 atau masker jenis KN95.
Menurut Profesor Biologi dari University of Massachusetts, masker tersebut memiliki daya saring mencapai 95 persen. Dinilai lebih baik dari masker lain karena dapat menampung jenis partikel lebih kecil, yang mengandung berbagai virus. Alhasil, virus tidak dapat masuk melalui mulut maupun hidung penggunanya.
Kondisi Terkini Dampak Omicron BA 2
Sejak Januari 2022, virus Omicron tipe BA 2 sudah muncul di Indonesia. Bahkan sudah menjadi salah satu yang dominan ada di Indonesia. Hal tersebut, diungkapkan langsung Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu.
Sudah terdeteksi lebih dari 300 varian dari BA 2 ini, yang berkembang di 19 provinsi. Angka tersebut bisa saja terus meningkat, namun terus dipantau oleh pemerintah.
Apalagi usai lebaran 2022, diprediksi penyebaran virus baru akan terlihat 24 hari usai masa mudik selesai. Oleh karena itu upaya tracing terus dilakukan, untuk pencegahan penyebaran yang lebih luas.
Kewaspadaan akan penyebaran Omicron BA 2 memang masih harus ditingkatkan. Anda bisa memulai dari diri sendiri dan orang terdekat, dengan menerapkan upaya pencegahan yang tepat.