Sepak bola menjadi salah satu olahraga yang cukup populer di Indonesia. Perjalanan sepak bola Indonesia sudah dimulai sejak sebelum Indonesia merdeka. Menurut KBBI, sepak bola adalah permainan beregu menggunakan bola sepak yang dilaksanakan di lapangan.
Permainan sepak bola dilakukan selama 2 × 45 menit dan kemenangannya ditentukan dari peraih gol terbanyak. Bagi Anda penggemar sepak bola, apakah Anda sudah mengetahui perjalanan sepak bola di Indonesia? Jika belum, yuk simak artikel ini hingga selesai!
Masuknya Sepak Bola ke Indonesia
Kemunculan sepak bola Indonesia dimulai sejak pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu, terdapat organisasi sepak bola bernama Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang didirikan pada tahun 1919 oleh perkumpulan-perkumpulan sepak bola pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
NIVB masuk sebagai salah satu anggota dari asosiasi sepak bola dunia (FIFA) sejak 24 Mei 1924. Namun, mulai tahun 1924 hingga Juli 1935 NIVB mengalami kebangkrutan karena adanya konflik internal dan mengharuskan beberapa asosiasi sepak bola meninggalkan asosiasinya.
Pada tahun yang sama, didirikankanlah Nederlandsch Indische Voetbal Unie atau biasa disingkat NIVU sebagai pengganti NIVB. NIVU menjadi asosiasi sepak bola resmi Hindia Belanda karena keanggotaannya diakui oleh FIFA.
NIVU berhasil menciptakan rekor menjadi peserta Asia pertama yang lolos ke Piala Dunia dan tampil mewakili Asia pada tahun 1938.
Didirikannya PSSI
Persatuan Sepakraga Seloeroeh Indonesia atau yang saat ini dikenal sebagai Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) didirikan oleh Soeratin Sosrosoegondo di Yogyakarta pada tanggal 19 April 1930.
Selain pendiri PSSI, Soeratin Sosrosoegondo sekaligus ditunjuk sebagai ketua PSSI yang pertama. Hal yang melatar belakangi Soeratin Sosrosoegondo dalam mendirikan PSSI ialah kegemarannya terhadap sepak bola dan ingin membuat wadah pergerakan nasional untuk melawan penjajah.
Dalam mendirikan PSSI, Soeratin tidak sendirian. Terdapat 7 (tujuh) klub sepak bola yang ikut terlibat dalam pertemuan pembentukan PSSI, tujuh tim tersebut yaitu:
- Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (sekarang Persebaya)
- Persatuan Sepakbola Mataram (PSIM Yogya)
- Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (sekarang Persib)
- Madioensche Voetbalbond (VVB)
- Voetbal Indonesische Jakarta (sekarang Persija)
- Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM atau PPSM Magelang)
- Voerslandsche Voetbal Bong (sekarang Persis Solo)
Pembentukan Liga Amatir
Penyelenggaraan liga sepak bola pertama kali dimulai pada tahun 1930-an, saat masa pemerintahan kolonial Belanda. Liga amatir ini atau biasa juga disebut “Perserikatan” berakhir pada tahun 1979.
Selanjutnya, diperkenalkan oleh Liga Sepak Bola Utama atau Galatama pada tahun 1979 —1980. Galatama menjadi salah satu pelopor kompetisi semi-profesional dan profesional di Asia. Galatama terdiri dari divisi tunggal (kecuali tahun 1983 dan 1990).
Kompetisi Profesional Sepak Bola Indonesia
Liga Super Indonesia dibentuk pada tahun 2008, sebagai pengganti divisi utama. Liga Super Indonesia menjadi liga sepak bola pertama di Indonesia yang profesional.
Pada penghujung tahun 2010, seorang pengusaha Bernama Arifin Panigoro menginisiasi penyelenggaraan kompetisi sepak bola bernama Liga Primer Indonesia (IPL).
Namun, Andi Darussalam selaku Presiden Direktur PT Liga Indonesia menyatakan bahwa klub yang berpartisipasi dengan IPL akan dikeluarkan keanggotaannya dari PSSI. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya dualisme pada tahun 2011.
Klub-klub yang mengalami dualisme adalah PSMS Medan, Arema Indonesia, PPSM Magelang, PSIS Semarang, Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya. Keenam klub tersebut menggunakan nama yang sama ketika berpartisipasi di Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia.
Hal tersebut yang menyebabkan perpecahan karena masing-masing klub mengaku sebagai klub asli. Akhirnya, di tahun 2014 Liga Primer Indonesia digabungkan dengan Liga Super Indonesia. Keputusan tersebut diambil setelah melakukan kongres luar biasa PSSI di tahun 2013.
Pembekuan PSSI
Belum genap setahun dari penggabungan liga, tepatnya pada 17 April 2015, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Imam Nahrawi mengenai sanksi administratif kepada PSSI berupa tidak diakuinya kegiatan keolahragaan yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.
Ketika itu, Badan Penyelenggaraan Olahraga Indonesia (BOPI) tidak mengizinkan Persebaya dan Arema untuk mengikuti kompetisi ISL 2015 karena adanya konflik dualisme. Namun, PSSI tetap memperbolehkan kedua klub tersebut untuk berpartisipasi.
Karena dianggap tidak mematuhi peraturan, Menpora akhirnya membekukan kegiatan PSSI. Tidak sampai disitu, kemudian PSSI juga dibekukan oleh induk badan sepak bola dunia atau FIFA.
Selang setahun kemudian, Menpora mencabut sanksi terhadap PSSI yang kemudian disusul pencabutan sanksi oleh FIFA terhadap PSSI.
Perkembangan Sepak Bola Indonesia Saat Ini
Sejak 2017, Liga Super Indonesia (ISL) sebagai kompetisi sepak bola profesional tertinggi di Indonesia mengubah namanya menjadi Liga 1. Liga 1 diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia Bary dibawah kepemimpinan Edy Rahmayadi.
Anggota Liga 1
- Persib Bandung
- Arema FC
- Bali United FC
- Persija Jakarta
- Persebaya Surabaya
- PSIS Semarang
- PS Barito Putera
- Persik Kediri
- Bhayangkara Solo FC
- PSS Sleman
- PSM Makassar
- Persiraja Banda Aceh
- Borneo FC
- Persela Lamongan
- dan lain sebagainya
Prestasi Tim Nasional Indonesia
Berbicara terkait sepak bola Indonesia, rasanya kurang lengkap tanpa membahas prestasi yang telah dicapai oleh tim nasional Indonesia. Berikut beberapa prestasi yang pernah diraih oleh sepak bola Indonesia:
- Medali perunggu pada Asian Games 1958
- Juara di Merdeka Games Malaysia 1961, 1962, dan 1969
- Juara di Pesta Sukan 1972
- Medali emas pada SEA Games 1987
- Medali emas pada SEA Games 1991
- Gelar Piala AFF U-19 2013
Nah, itulah perjalanan sepak bola Indonesia mulai dari zaman kolonial Belanda hingga saat ini. Semoga informasi yang disajikan dapat bermanfaat dan membuat kita semakin bangga terhadap sepak bola Indonesia.