Mendapat kesempatan mengikuti final Liga Champion di depan mata, semuanya pupus karena kekalahan AC Milan melawan Inter Milan di babak semifinal. AC Milan harus menelan skor kekalahan 0-1 pada leg kedua yang berlangsung pada 17 Mei 2023 dini hari.

Raut kesedihan semakin tampak di wajah para pemain, karena kesempatan yang baru didapatkan pertama kali selama 16 tahun untuk lolos final harus sirna. Stefano Pioli selaku pelatih menyayangkan kekalahan dari klub tetangga sendiri tersebut.

Menurutnya, AC Milan sudah bermain dengan sangat baik, namun sayangnya Inter juga tampil dengan permainan yang lebih bagus. Karena memiliki performa yang terbilang bagus, lantas apa penyebab kalahnya AC Milan melawan Inter Milan? Simak jawabannya berikut ini!

Penyebab Kekalahan AC Milan vs Inter Milan di Semifinal Liga Champion 2022/2023

Sepakbola Liga Italia dikatakan sedang bangkit dengan lolosnya AC Milan serta Inter Milan di babak semifinal Liga Champion musim ini. Namun tentu hanya salah satu diantaranya yang bisa mengikuti final Liga Champion karena kedua klub tetangga ini dijadwalkan untuk saling bertanding.

Rossoneri (julukan AC Milan) sendiri baru kali ini berhasil tembus empat besar sejak musim 2006/2007. Sementara Inter Milan juga pertama kali berhasil lolos di semifinal Liga Champion sejak musim 2009/2010 lalu.

Meski belum memiliki performa yang cukup konsisten, keduanya membuktikan kebangkitan sepakbola Italia dengan berhasil lolos hingga semifinal. Dan walaupun AC Milan sudah berusaha menampilkan permainan, ternyata Inter Milan juga bertanding dengan tidak kalah bagusnya.

Kemenangan Inter Milan melawan AC Milan dengan agregat 3-0 membuat banyak orang bertanya-tanya. Sebenarnya apa penyebab kekalahan AC Milan melawan klub tetangga tersebut? Pasalnya, kedua klub ini memang dikatakan sama-sama belum memiliki performa yang cukup konsisten.

Tidak perlu penasaran lagi, inilah beberapa penyebab utama kalahnya Rossoneri dalam bertanding melawan Nerazzurri:

1. Pemain Depan Tidak Maksimal

Pemain Depan Tidak Maksimal

Mengecewakannya penampilan para pemain depan Rossoneri saat melawan Inter di laga disebut-sebut sebagai salah satu penyebab kalahnya AC Milan. Tidak banyak kesempatan yang memungkinkan Olivier Giroud dalam mendapat bola yang berpeluan matang menembus gawang lawan.

Beberapa pemain yang mendapat tugas sebagai penopang Giroud seperti Rafael Leao, Brahim Diaz, hingga Junior Messias juga memiliki tampilan yang tidak sesuai harapan. Ketiga pemain tersebut tidak bisa memberikan suplai bola maupun memecah kebuntuan.

2. Mentalitas AC Milan

Mentalitas AC Milan

Penyebab selanjutnya kalahnya AC Milan dari Inter Milan pada semifinal Liga Champion adalah turunnya mentalitas Rossoneri. AC Milan merasa terpuruk karena skor 0-2 melawan Inter di leg pertama laga tersebut.

Bahkan Fikayo Tomori selaku bek Rossoneri juga menyatakan bahwa tidak mudah rasanya untuk membalikkan ketertinggalan skor 0-2 yang didapatkan Milan. Kebobolan dua kali gol di leg pertama membuat kekalahan AC Milan rasanya sudah berada di pelupuk mata.

Ini membuat beberapa pemain merasa tertekan dengan mental yang lebih rentan. Pastinya AC Milan sudah berusaha sekeras mungkin untuk membalikkan keadaan. Namun ketertinggalan skor serta suporter Inter yang begitu positif akan kemenangan idolanya semakin membuat mentalitas AC Milan tidak baik-baik saja.

Belum lagi AC Milan juga baru saja menelan pahitnya kekalahan dengan skor 0-2 dari Spezia di Serie A pekan ke-35. Kekalahan memalukan ini menjadi buntut negatif yang mengiringi kekalahan leg pertama melawan Inter.

Dengan kedua kekalahan itu, rasanya wajar jika kondisi mental Milan tampak belum baik-baik saja dan masih sangat rentan.

3. Para Pemain yang Masih Muda

Para Pemain yang Masih Muda

Belianya rata-rata usia para pemain Milan dikatakan sebagai salah satu penyebab kurang profesionalnya permainan klub satu ini. Paolo Maldini selaku Direktur Teknik AC Milan mengungkapkan bahwa beberapa pemain muda Milan memang terlihat belum terlalu siap.

Pasalnya mereka harus bersiap di dua laga bergengsi sekaligus, yaitu Serie A dan Liga Champions. Sosoknya mengakui hal ini secara terang-terangan bukan hanya kepada media saja, namun juga pada para pemilik klub.

Rata-rata perbedaan usia yang ada dengan Inter hingga tiga tahun membuat kurangnya pengalaman pemain Milan terlihat jelas. Tetapi Maldini juga mengungkapkan bahwa beberapa tahun ke depan pasti Milan berhasil mengukir prestasi.

4. Cederanya Pemain

Cederanya Pemain

Milan dihadapkan dengan beberapa halangan dari para pemain mereka. Selain banyak pemain yang masih belia, terdapat juga anggota Milan yang cedera. Di pertandingan leg pertama, absennya Leao karena cedera membuat halangan tersendiri bagi AC Milan dalam melawan Inter.

Setelah perjudian dengan tampilnya Leao yang belum sepenuhnya pulih di Leg kedua, ternyata permainannya berakhir tidak memuaskan. Pergerakan kurang maksimal dari Leao berhasil dipatahkan barisan pertahanan Inter dengan mudah.

AC Milan Fokus Incar Serie A

AC Milan Fokus Incar Serie A

Kekalahan AC Milan menembus final Liga Champion 2022/2023 membuat klub ini harus mencari peluang selanjutnya yang masih tersisa. Milan saat ini bertekad untuk bisa menduduki empat besar Serie A di klasemen akhir.

Pasalnya, posisi empat besar menjadi salah satu tiket berharga bagi Milan untuk bisa tampil berlaga di Liga Champion 2023/2024 mendatang. Sementara itu dengan nilai 61, saat ini Milan sendiri masih berada di urutan kelima pada klasemen sementara.

Rossoneri membangkitkan semangat mereka melihat sedikitnya jarak poin mereka dengan Lazio yang sedang menduduki posisi keempat, yaitu hanya 4 angka saja. AC Milan bisa menjuarai Serie A dengan tekad yang membara itu.

Maldini masih optimis karena musim belum berakhir dan terdapat banyak kemungkinan serta kesempatan yang dapat diraih.

Itulah berbagai penyebab kekalahan AC Milan saat bertanding dengan Inter Milan di semifinal Liga Champion. Meski keduanya dikatakan sama-sama belum memiliki penampilan yang konsisten, ternyata Milan juga harus menghadapi berbagai hal yang menjadi sebab kurang maksimalnya penampilan mereka.