FC Barcelona merupakan sebuah klub di Eropa yang sangat populer karena prestasinya. Meski begitu, klub yang satu ini juga tidak terbebas dari skandal. Skandal FC Barcelona cukup mencengangkan karena menyangkut nama baik mereka di mata dunia dan dipengaruhi kepentingan tertentu.

Selama ini, FC Barcelona memiliki kedudukan yang tidak terlepas dari konflik kepentingan politik dan juga keuangan. Mereka juga pernah berada di posisi krisis yang mengancam ketahanan klub. Berikut ini adalah beberapa skandal besar yang masih belum bisa dilupakan oleh sejarah sepakbola.

9 Skandal FC Barcelona

Pernah hampir tumbang tahun 1908

1. Pernah hampir tumbang tahun 1908

Barcelona pernah mengalami krisis yang sangat serius pada tahun 1908 alias 9 tahun setelah resmi didirikan oleh Joan Gamper. Pada tahun tersebut, Joan Gamper menjabat sebagai presiden klub dan jujur kepada publik bahwa klub Barcelona mengalami masalah finansial yang sangat parah.

Masalah finansial ini adalah skandal FC Barcelona yang dianggap sebagai cobaan sebagai klub baru. Pasalnya, selama 4 tahun berturut-turut mereka sama sekali tidak memenangkan trofi. Kemudian, Gamper membawa klub ini ke Camp de la Industria sebagai langkah untuk lebih stabil.

Pada akhirnya, Barcelona yang hampir dibubarkan ini bangkit kembali setelah Gamper memutuskan untuk melatih semua pemain dengan intensif. Barcelona kembali memenangkan beberapa pertandingan penting dan finansial mereka membaik.

2. Gamper resign

 

Sebagai seorang presiden klub, Gamper memiliki peran yang sangat penting terhadap Barcelona. Hanya saja, pada tahun 1925, para fans dari klub Barcelona memuja kepemimpinan Miguel Primo yang merupakan seorang diktator. Akibatnya, stadion ditutup dan pertandingan ditiadakan.

Gamper pun tidak tahan dengan rintangan yang satu ini dan akhirnya memutuskan resign. Dia pun tak pernah lagi kembali untuk menjabat sebagai presiden FC Barcelona. Setahun kemudian, FC Barclona tetap bermain meski tidak pernah menang hingga tahun 1929.

Tahun 1929, FC Barcelona kembali ke sirkel La Liga dan memenangkan pertandingan secara profesional. Fans mereka kembali dan membuat FC Barcelona tumbuh menjadi klub yang lebih kuat dan solid. Di tahun-tahun selanjutnya, Barcelona akhirnya bisa kembali stabil.

3. Gamper bunuh diri

Berita yang tak kalah menggemparkan terjadi pada tahun 1930 saat Gamper tewas karena bunuh diri. Penyebab utamanya adalah Gamper menderita depresi berat pasca krisis keuangan dan juga urusan pribadi. Hal ini mengakibatkan Barcelona ikut terguncang dan masuk ke krisis.

Kematian Gamper juga dituduh karena adanya alasan politis karena pada saat itu Spanyol tengah dipimpin oleh seorang diktator bernama Fransisco Franco. Diktator yang satu ini membuat event olahraga untuk menutupi skandal politisnya sehingga mempengaruhi aktivitas Barcelona.

Kemudian, Barcelona memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya pada tahun tersebut. Saat terjadi perang sipil di Spanyol, para pemain Barcelona justru ikut turun ke dalam perang untuk melawan pemerintahan diktator Franco yang memiliki basis militer sangat kuat.

4. Terbunuhnya presiden baru

Setelah Gamper turun dari jabatannya, ada skandal FC Barcelona terbaru yakni kematian dari presiden klub terbaru bernama Josep Sunyol. Sunyol menjadi presiden FC Barcelona pada tahun 1928 dan kemudian dibunuh pada tahun 1936 yang membuat publik ikut tercengang.

Sunyol memang secara terang-terangan berada di sayap kiri, sehingga dia dengan lantang melawan kepemimpinan diktator yang dipimpin Primo dan Franco. Sunyol juga melakukan langkah politik yang berani sehingga dianggap mengancam kepemimpinan Spanyol pada saat itu.

Sunyol kemudian merambah jabatan sebagai presiden klub Catalan. Hal ini memicu pemerintahan Franco untuk membawanya ke eksekusi mati paksa pada tahun 1936 di sierra Guadarrama. Dalam sejarah Barca, kejadian skandal ini menjadi history yang paling kelam di antara skandal yang lainnya.

5. Skandal ras

Klub ini masih berada di bawah kontrol kepemimpinan Franco yang membuat mereka tidak bisa melawan dengan lantang. Franco memutuskan agar klub Barcelona memiliki pemain yang hanya memiliki nama dan berdarah Spanyol saja, sehingga sisanya tidak boleh bermain.

Skandal FC Barcelona ini terjadi pada tahun 1940 dan cukup membuat publik terbelah menjadi dua antara pro dan kontra. Mereka menilai hal ini rasis dan menjadi alat Franco untuk berkuasa semena-mena. Fans juga menilai hal ini bertentangan dengan kebebasan.

Di saat yang sama, langkah Barcelona di liga Eropa menjadi semakin terbatas. Mereka kekurangan banyak pemain yang handal hanya karena harus menggunakan pemain lokal. Akibatnya, nama Barcelona sempat tenggelam dan terkalahkan oleh posisi Real Madrid pada kala itu.

6. Kalah di final tahun 1961

Meskipun di dalam permainan ada menang dan kalah, kekalahan akan selalu menjadi skandal untuk klub Barcelona. Pada tahun 1961, mereka kalah saat melawan klub Benfica sehingga ini menjadi kenangan yang sangat pahit. Hingga saat ini, kekalahan ini dianggap sebagai bagian daftar hitam.

Fans dan publik pun menilai bahwa hal ini menjadi kemerosotan kualitas game dari FC Barcelona itu sendiri. Tahun 1960-an, klub ini dinilai menjadi sangat lesu karena tidak adanya tambahan pemain baru. Tahun 1970-an, FC Barcelona bangkit karena kedatangan Josep Luis Nunez dan Johan Cruyff.

7. Kekalahan di tahun 1986

Setelah kekalahan di tahun 1961, kekalahan tahun 1986 juga dianggap sebagai salah satu skandal FC Barcelona. Saat itu, klub bertanding melawan Steaua Bucaresti di Sevilla dalam rangka memperebutkan European Cup. Tentu saja FC Barcelona menanggung malu.

Pertandingan ini memang berakhir dengan penalty goal. Saat itu, FC Barcelona hanya sekali mencetak gol dalam empat kali percobaan. Berbeda dengan Steaua yang berhasil mencetak dua kali gol yang membawa mereka menjadi pemenang pertandingan.

8. Luis Figo dijual ke Madrid

Salah satu skandal FC Barcelona dan Real Madrid yang membuat para fans kecewa adalah presiden klub menjual Luis Figo ke Real Madrid. Saat itu, Luis Figo merupakan pemain sayap kiri dan cukup berpengaruh dalam kemenangan FC Barcelona selama ini.

Di saat yang sama, Luis Figo juga sama sekali tidak menolak. Pasalnya, saat itu nama Real Madrid juga melambung dan menjanjikan karir yang lebih baik. Hanya saya yang tak bisa ditahan adalah kekecewaan fans karena mereka menilai telah kehilangan salah satu pemain legendarisnya.

9. Empat tahun tanpa kemenangan

Kejadian pahit terjadi pada tahun 2000-2003 dan juga dianggap sebagai skandal Barcelona FC. Pasalnya selama 4 tahun berturut-turut, FC Barcelona sama sekali tidak memenangkan pertandingan apapun dan dianggap sebagai “no title” meski memiliki Rivaldo sebagai pemain.

Joan Gaspart yang saat itu menjabat sebagai klub presiden Barcelona pun dianggap gagal dalam memimpin. Tak hanya Rivaldo, FC Barcelona saat itu juga memiliki pemain seperti saviola, Alfonso, Bonano, Riquelme dan Sorin. Klub bangkit setelah Gaspart mundur dan datanglah Ronaldinho.

Bagi banyak orang, skandal FC Barcelona yang terjadi beberapa tahun belakangan tidaklah seberat yang terjadi pada awal berdiri. Setidaknya, kepemimpinan non-diktator membawa klub ini ke arah politis yang lebih baik. Sekarang, klub juga masih menjadi jagoan banyak penggemar.