Kejuaraan beregu badminton putri Uber Cup dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 9-17 Oktober mendatang di Aarhus, Denmark. Kepastian penyelenggaraan tersebut didapat setelah sebelumnya sempat dua kali ditunda akibat adanya pandemi covid-19 yang masih melanda dunia hingga saat ini.
Undian penentuan grup kejuaraan Uber Cup sudah dilakukan pada tanggal 18 Agustus lalu bersamaan juga dengan ajang Thomas Cup. Hasilnya, Indonesia akan menempati grup A bersama dengan Jepang, Jerman, dan juga Perancis. Jepang sendiri merupakan unggulan pertama dalam ajang tersebut.
Langkah Berat Indonesia di Ajang Uber Cup 2020
Dibandingkan tim Thomas Indonesia yang ditargetkan meraih hasil maksimal dengan menjadi juara di ajang Thomas Cup, Tim Uber Indonesia memang memiliki langkah yang lebih berat. Berkaca pada ajang bulutangkis Asia beregu tahun 2020 lalu, Indonesia hanya mampu sampai ke perempat final saja.
Kala itu, Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Jepang yang meraih kemenangan tiga kali tanpa mampu dibalas satu kali pun. Sementara di ajang Uber Cup sebelumnya, Indonesia juga hanya sampai di perempat final setelah takluk dari tuan rumah Thailand 2-3.
Kendati begitu, PBSI tetap menaruh harapan Tim Indonesia mampu meraih gelar Thomas dan Uber Cup 2020, serta mampu mengembalikan kejayaan bulutangkis Merah-Putih seperti pada tahun 1994 – 1996. Saat itu, Tim Indonesia berhasil dua kali beruntun mengawinkan piala Thomas – Uber secara bersamaan.
Hasil lengkap Undian Piala Uber 2020
Pada gelaran Uber Cup tahun ini, Indonesia menempati unggulan kelima di bawah Jepang, China, Korea Selatan dan Thailand. Adapun hasil undian secara lengkap yang dilakukan di markas federasi bulutangkis dunia (BWF), di Kuala Lumpur, Malaysia, adalah sebagai berikut:
Group A
- Jepang
- Indonesia
- Perancis
- Jerman
Group B
- Thailand
- India
- Spanyol
- Skotlandia
Group C
- Korea Selatan
- China Taipei (Taiwan)
- Tahiti
- Mesir
Group D
- China
- Denmark
- Malaysia
- Kanada
Catatan: Tahiti masuk menggantikan Australia yang mundur dari turnamen
Prediksi Pemain Indonesia yang Akan Tampil
Di sektor ganda putri, pasangan peraih medali emas Olimpiade Greysia Polii/Apriyani Rahayu diprediksi akan menjadi tulang punggung skuad Uber Indonesia di Aarhus, Denmark. Ganda putri kedua kemungkinan diisi oleh pasangan Ribka Sugiarto/Siti Fadia.
Sementara itu, satu pasangan lainnya masih belum bisa ditentukan dan masih melihat kesiapan pemain Pelatnas di bawah asuhan Eng Hian selaku pelatih tim putri Indonesia. Untuk sektor tunggal, Gregoria Mariska Tunjung sepertinya masih belum akan tergantikan sebagai ujung tombak.
Dua pemain lainnya masih perlu kita nantikan apakah akan memainkan Ruselli Hartawan dan juga pemain muda berbakat Putri Kusuma Wardani dalam skuad tim Uber Merah-Putih nantinya.
Sejarah Piala Uber
Uber Cup pertama kali dihelat pada tahun 1957 atau delapan tahun setelah piala Thomas pertama kali digelar. Pemberian nama Uber diambil dari nama pebulutangkis legendaris asal Inggris, Betty Uber, yang mampu meraih gelar All-England sebanyak 13 kali.
Trofi Piala Uber sendiri berbentuk bola dunia dengan patung seorang wanita yang hendak memukul bola. Trofi tersebut dibuat oleh Mappin & Webb yang merupakan perusahaan perhiasan yang berbasis di kota London, Inggris.
Pada gelaran pertama ajang 2 tahunan ini, Amerika Serikat berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Denmark di partai puncak. Saat itu, Amerika berhasil juara setelah menang meyakinkan dengan skor 6 – 1. Kemenangan Amerika masih berlanjut hingga 2 gelaran Uber Cup berikutnya.
Indonesia 3 Kali Juara Uber Cup
Prestasi terbaik Indonesia di ajang Uber Cup adalah dengan 3 kali meraih gelar juara di ajang tersebut. Gelar pertama diraih pada tahun 1975 setelah berhasil mengalahkan Jepang 5-2. Di dua gelaran sebelumnya, Indonesia hanya berhasil meraih posisi runner-upsetelah kalah dari Jepang 1-6.
Selanjutnya, Jepang dan China berhasil mendominasi turnamen tersebut dengan 2 gelar juara untuk Jepang pada tahun 1978 dan 1971, serta 5 gelar untuk China yang didapat pada periode 1984 hingga 1992. Baru setelah itu Indonesia berhasil merebut 2 gelar Uber Cup di tahun 1994 dan tahun 1996.
Saat itu, Indonesia mengandalkan dua pemain tunggal putri mereka, yaitu Susi Susanti dan Mia Audina. Pada final 1994 dan 1996, Indonesia berhasil mengalahkan China dengan skor sama, yaitu 4-1.
Di dua tahun tersebut juga menjadi tahun emas bagi dunia bulutangkis Indonesia setelah piala Thomas dan piala Uber berhasil dikawinkan.
Sudah terlalu lama Indonesia puasa gelar dari ajang Uber Cup ini. Meski tidak diunggulkan, harapan Indonesia untuk bisa meraih juara melalui tim yang akan bertanding nantinya masih sangat besar. Apapun hasilnya, patut kita nantikan.