Adanya Covid 19 yang menyerang seluruh negara telah menelan korban hingga ratusan juta. Mulai dari perekonomian hingga acara besar yang diadakan harus mengalami kemunduran. Namun seiring berjalannya waktu, pandemi akibat virus ini mulai menurun.

Kini pemerintah Indonesia dan seluruh negara mulai berangsur membaik pasca virus Covid. Sudah banyak wisatawan asing yang mulai berdatangan di Indonesia dan perusahaan beroperasi kembali seperti biasa yang sebelumnya harus tutup karena PPKM.

Namun sayangnya, virus Covid tidak hanya berhenti sampai disini. Seiring berjalannya waktu virus ini mulai mengembangkan dirinya dan membuat varian baru yang lebih ganas dari saat pertama kali muncul.

Varian Terbaru Covid 19 di Indonesia?

Varian Terbaru Covid 19 di Indonesia_

Saat ini ditemukan ada varian terbaru dari Covid dan diberi nama Kraken. Varian ini telah masuk ke beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Asia Tenggara. Varian terbaru dikatakan mampu menembus antibodi dan akan lebih cepat menular.

Meskipun belum ada data yang mengatakan bahwa varian terbaru Covid ini lebih mematikan dari varian lain tetapi cukup membuat waspada banyak orang. Dan yang menjadi pertanyaan adalah apakah varian ini sudah masuk di Indonesia atau belum?

Juru Bicara dari Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril mengatakan bahwa sejauh ini varian kraken yang merupakan varian terbaru dari Covid belum ada di Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan meskipun PPKM sudah tidak berlaku.

Varian Covid di Seluruh Dunia

Sebelum ditemukan varian terbaru dari Covid, yaitu Kraken ada banyak varian yang ditemukan dan beberapa sudah masuk di Indonesia. Berikut ini adalah varian Covid yang juga menyerang beberapa negara di seluruh dunia:

1. Omicron

Omicron

Varian Covid yang masih ada hingga sekarang adalah Omicron. Varian ini pertama kami terdeteksi pada November 2021 di Afrika Selatan. Bahkan varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan terus bermutasi dan memunculkan berbagai macam subvarian.

Gejala yang dialami jika ada seseorang yang terkena varian Covid Omicron adalah demam dan menggigil, batuk, badan lemas, sesak nafas, nyeri pada otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, kehilangan indera perasa, mual, diare hingga hidung tersumbat.

Meskipun gejala yang didapatkan hampir sama dengan Covid 19 biasanya tetapi efek yang diberikan oleh varian ini terbilang cukup besar.

2. Alpha

Alpha

Selanjutnya ada juga varian yang lebih berbahaya dari Omicron, yaitu varian Alpha. Varian ini pertama kali ditemukan pada September 2020 di Inggris. Bahkan varian ini dikatakan memiliki penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan Omicron.

Gejala yang dialami oleh pasien yang menderita virus Covid varian Alpha adalah demam, sakit tenggorokan, kehilangan indera perasa dan penciuman, sesak nafas, pusing, malaise, kelelahan serta nyeri pada otot, mual kemudian juga sulit untuk berkonsentrasi.

Varian ini juga sudah masuk di Indonesia dan harus membuat semua orang menjadi lebih waspada dalam menjaga kesehatan tubuh mereka.

3. Beta

Beta

Selain kedua varian di atas, ternyata ada varian lain yang sudah muncul di Afrika Selatan Mei 2020 kemarin. Varian ini dikabarkan juga sudah muncul di Indonesia dan menyerang beberapa orang hingga menelan korban jiwa.

Gejala yang dialami jika ada orang yang terkena varian Covid ini adalah demam, sakit kepala, indera penciuman yang hilang, batuk secara terus menerus, sakit tenggorokan kemudian sakit perut dengan gejala yang khusus.

4. Gamma

Gamma

Ada lagi varian dari Covid 19 yang kasusnya pertama kali ditemukan di Brazil pada November 2020 silam. Varian ini diberi nama Gamma dan memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi dari varian lain karena bisa kebal dari pengobatan Covid.

Infeksi ini akan memberikan gejala pada penderita, seperti demam, kelelahan yang ekstrem, batuk kering dan hilangnya indera penciuman dan perasa.

5. Delta

Delta

Selanjutnya, ada juga varian dari Covid yang menyerang cukup parah dan mampu meningkatkan penularan lebih tinggi. Varian tersebut adalah Delta. Kasus varian ini pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020.

Delta menjadi varian yang lebih mudah menular dibandingkan dengan varian Alpha. Bahkan tingkat penularannya bisa mencapai 30-100 persen. Pasien yang terkena virus varian ini harus mendapatkan perawatan rawat inap yang dua kali lipat lebih ekstra dari varian Alpha.

Gejala yang dialami dari varian ini memang hampir seperti Covid biasanya, yaitu demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, flu yang parah, batuk secara terus menerus, sering sakit perut, muntah dan mual, nyeri pada sendi, gangguan di pendengaran dan kehilangan penciuman serta nafsu makan.

6. Lambda

Lambda

Varian ini memang tidak seganas varian lain tetapi tentu saja harus tetap waspada dan jangan sampai terkena varian Virus Covid 19 satu ini. Lambda menjadi varian Covid yang pertama kali ditemukan di Peru pada Desember 2020.

Gejala yang didapatkan jika terkena oleh varian virus Covid ini tidak jauh berbeda pada gejala Corona di awal, yaitu demam, kehilangan indera penciuman dan pengecap serta batuk secara terus menerus.

7. Kappa

Kappa

Varian yang pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020 memiliki gejala yang hampir mirip juga dengan varian Corona lainnya, seperti flu, demam tinggi, pegal-pegal, mulut kering, kehilangan indera penciuman dan pengecap, pilek, sakit kepala, mata merah dan berair.

Namun yang membedakannya gejalanya dari varian lain adalah munculnya ruam di sekujur tubuh. Sehingga gejala tersebut bisa saja seperti campak namun yang membedakannya adalah tidak ada kelainan kulit yang dialami oleh pasien terkena virus Kappa.

Covid 19 menjadi salah satu virus yang cukup berbahaya saat ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan sekitar agar tidak mudah tertular virus tersebut.