Keinginan untuk segera bebas dari masalah Covid-19 ditunjukkan dengan usaha Pemerintah Indonesia yang cukup besar. Mendatangkan vaksin untuk meningkatkan antibody adalah salah satu cara terbaik. Saat ini, vaksin booster kedua tengah dirancangkan untuk segera dijalankan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru-baru ini mengumumkan akan diberikan dosis booster kedua bagi masyarakat Indonesia. Tetapi ini tidak langsung bisa diberikan kepada semua lapisan masyarakat, karena akan dimulai dari kelompok tertentu terlebih dahulu.
Banyak manfaat yang bisa dirasakan setelah mendapatkan vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan, meski angka kejadian sudah mulai melandai. Sebelum mendapatkan vaksinasi yang digencarkan oleh pemerintah ini, ada baiknya untuk mengetahui fakta-faktanya terlebih dahulu.
Faktor Munculnya Vaksin Booster Kedua
Covid-19 sudah menurun, lantas mengapa masih ada vaksinasi lanjutan di Indonesia? Ada berbagai pertimbangan yang menjadi alasan dibalik munculnya vaksinasi booster kedua ini. Salah satunya adalah perkembangan kasus yang menunjukkan tren peningkatan kasus.
Meski saat ini di beberapa wilayah sudah sangat melandai angka kasus Covid-19, ternyata berbanding terbalik dengan angka kasus pada tenaga kesehatan atau nakes yang semakin banyak terinfeksi. Kondisi ini membuat kekhawatiran secara khusus bagi para nakes dan masyarakat.
Sehingga dikeluarkan surat yang menyatakan diperlukannya sebuah upaya pemberian vaksin Covid-19 dengan dosis booster kedua bagi para SDM kesehatan. Surat ini dikeluarkan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional. Dimana SDM kesehatan merupakan sasaran utama dengan resiko tinggi.
Seperti yang sudah diketahui, bahwa vaksinasi tidak dilakukan dengan sembarangan. Khususnya untuk dosisnya sendiri akan disesuaikan dan jenis yang digunakan telah mendapatkan persetujuaan dari EUA dan BPOM. Serta melihat stok ketersedian vaksin yang ada saat ini di Indonesia.
Fakta Terbaru Booster Kedua Covid-19
Saat vaksin khusus Covid-19 ini dikeluarkan, ada banyak sekali simpang siur yang berkeluaran akibat rasa ketakutan. Hal ini wajar terjadi, karena menjadi sesuatu yang baru. Tetapi semua sudah dilakukan sesuai prosedur kesehatan, bahkan untuk jarak vaksin booster kedua juga sudah diatur.
Dengan interval waktu enam bulan sejak vaksinasi dosis sebelumnya, penerima vaksin dilihat dan dicek kesehatannya sebelum mendapatkannya. Lantas, fakta apa saja dalam vaksin booster kedua di Indonesia yang sudah dirilis dalam waktu dekat ini?
1. Belum Diberlakukan untuk Umum
Seperti yang sudah-sudah dilakukan sebelumnya sejak vaksinasi pertama, target utama adalah para nakes alias tenaga kesehatan. Ini dilakukan mengingat bahwa nakes menjadi pintu gerbang pertama yang bisa terinfeksi dengan lebih mudah.
Selain itu, para nakes harus diperhatikan kesehatannya agar bisa menolong pasien-pasien lain yang terinfeksi virus corona ini. Adapun pemberian vaksin sudah mulai dijalankan sejak Jumat, 07 September 2022. Perlu diketahui, masyarakat umum belum bisa menerima dosis ini.
Tentunya aturan tidak dibuat secara sembarangan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dilihat dari alasan munculnya vaksin booster kedua ini, maka kegiatan ini diharapkan lebih membantu para garda terdepan yang menanggulangi Covid-19 di Indonesia.
Jika tenaga kesehatannya sehat, maka bisa melayani masyarakat untuk segera pulih atau kembali sehat. Para fasilitas kesehatan dan pos pelayanan imunisasi adalah dua contoh yang akan mendapatkan dosis booster tersebut.
2. Diprioritaskan Pada Nakes dengan Kelompok Rentan
Sudah secara khusus diberikan kepada para tenaga kesehatan, lantas semakin dikerucutkan terlebih dahulu pada kelompok rentan. Antibodi atau imun dalam tubuh masyarakat yang berada pada kelompok rentan cukup rendah.
Sehingga akan cukup dikhawatirkan jika tidak dilakukan vaksinasi ini. Pemerintah melihat masih ada banyak tenaga kesehatan yang usianya berada pada kelompok rentan dan masih aktif di kesehatan. Karena lonjakan kasus harian, akhirnya dosis booster kali ini akan sangat dikhususkan.
3. Sasaran Lokasi Penerimaan Vaksin Covid-19
Telah diselenggarakan sejak 23 Juli 2022 lalu, ada cukup banyak penerima yang berhasil disuntikan dengan baik. Saat ini sasaran lokasi penerimaan vaksin booster kedua ini hanya pada tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan atau pada pelayanan vaksinasi setempat.
4. Jenis Vaksinasi yang Akan Diberikan
Fungsi dari pemberian dosis booster kedua ini yaitu meningkatkan imun tubuh. Setiap orang memiliki tingkat imunitas yang berbeda-beda. Karena hal tersebut, maka ada beberapa jenis vaksinasi yang akan diberikan dan sudah disesuaikan dengan anjuran kesehatan.
Ada tambahan khusus untuk jenis vaksin yang akan diberikan pada dosis kali ini. Jenis yang pertama cukup populer yaitu Vaksin Primer Sinovac. Bagi para penerima booster akan diberikan dosis separuh dosis AstraZaneca dan Pfizer, dosis penuh untuk Moderna, Sinopharm, Sinovac, dan Zifivax.
Sementara itu, untuk jenis yang kedua yaitu Primer AstraZeneca dengan separuh dosis Moderna, serta dosis penuh dari AstraZaneca dan Pfizer. Jenis ketiga adalah Primer Pfizer dengan dosis penuh Pfizer dan AstraZaneca, serta separuh dosis untuk vaksin Moderna.
Selanjutnya yaitu Vaksin Primer Moderna dengan dosis boster separuh Moderna. Vaksin Primer Janssen (J&J) yang akan mendapatkan dosis booster separuh Moderna. Terakhir yaitu Vaksin Primer Sinopharm dengan dosis penuh Sinopharm dan Zifivax.
Untuk memastikan keamanannya, lagi-lagi disampaikan bahwa keenam jenis vaksin ini telah mendapatkan persetujuan dari lembaga khusus EUA dan BPOM di Indonesia. Tidak ada yang satu sampai kapan Covid-19 ini akan berakhir, tapi harapan besar sepertinya sudah di depan mata.
5. Berita Hoaks Pemberian Vaksin Tiap 6 Bulan Sekali
Sesuatu yang baru akan mendapatkan banyak sekali tanggapan atau respon dan komentar dari berbagai pihak. Tidak sampai disitu, banyak pernyataan bermunculan untuk membuat ketakutan atau sekedar memviralkan diri sendiri.
Seperti halnya vaksin booster kedua ini yang disebut-sebut akan disuntikan kepada masyarakat setiap 6 bulan sekali sampai waktu yang belum ditentukan. Bagaiman bisa ini terus dilakukan dan apa tujuannya? Berita seperti ini bisa langsung ditepis oleh masyarakat Indonesia.
Jika hal ini terjadi sekalipun, maka ada kasus khusus seperti penurunan antibody setelah sekian bulan dari waktu suntikan. Hal ini merupakan sebuah berita hoaks untuk tujuan tertentu. Sebagian besar juga dipengaruhi oleh kabar bahwa antibody dalam tubuh akan menurun setelah enam bulan.
Tetapi ini tidak bisa dijadikan sebagai dasar untuk menyuntikan kembali setiap enam bulan sekali pada penerima vaksin. Kebijakan sudah diatur sedemikian rupa, bahkan penerima booster kedua ini saat ini masih diperuntukkan bagi masyarakat yang telah berusia 18 tahun keatas.
Jumlah penerima juga belum terlalu banyak dan luas hingga bisa mencapai peluang penyuntikan enam bulan sekali. Selain itu, mengenai efek samping yang akan muncul sesaat setelah penyuntikan dilakukan juga cukup beragam tergantung pada imunitas dan kesehatan kita saat itu.
Tetapi umumnya, bagi para penerima vaksin booster kedua akan terbilang aman dan hanya merasakan efek samping ringan seperti, sakit kepala, nyeri oto, demam ringan, sampai rasa lelah dan lemas. Dianjurkan untuk meminum obat yang diberikan dokter untuk mengurangi efek samping ini.