Belum satu bulan nama stadion Diego Armando Maradona digunakan untuk menggantikan nama San Paolo namun sudah ada polemik menyertainya. Kali ini datang dari kalangan umat katolik yang menentang pergantian tersebut. Banyak pihak yang mengaku kecewa dengan adanya penghilangan San Paolo dari stadion.

Meskipun banyak mendapat dukungan dari para fans Napoli, namun tidak sedikit dari mereka yang mempertanyakan keputusan ini. Apakah keputusan pengubahan nama tersebut hanya karena faktor emosi sesaat belaka. Padahal San Paolo juga merupakan sosok yang tidak kalah sakral di kota tersebut.

Pemilihan San Paolo tidak sembarangan dilakukan. Sosok tersebut memiliki sejarah panjang bagi warga Napoli bahkan Italia. Hal inilah yang akhirnya memicu banyak polemik dari penggantian nama stadion. Salah satu bukti sejarah kota tidak bisa begitu saja dilupakan karena tujuh tahun pengabdian.

Popularitas Maradona di Napoli memang yang paling tinggi. Sebagai sosok yang pernah mengangkat tim kelas teri menjadi tim kelas juara sudah pasti jika dia sangat diidolakan. Karir selama tujuh tahun bersama Napoli tentu membuat tim ini bangkit dan mendapatkan berbagai pencapaian.

San Paolo Sebelum Diganti Menjadi Stadion Diego Armando Maradona

San Paolo diambil dari sosok suci kaum katolik yakni Santo Paulus. Pemilihan nama ini juga sebagai sebuah tanda bahwa masyarakat beragam mendukung adanya kompetisi dalam olahraga. Umat katolik Italia ingin religi tidak menghalangi seseorang untuk berkompetisi dalam olahraga.

Pemilihan nama ini juga mendapat dukungan dari para pastor dan keuskupan Naples. Mereka menganggap bahwa simbol agama harus selalu ada dalam setiap aspek kehidupan tidak terkecuali olahraga. Landasan agama dan sportifitas akan bisa dijaga dengan penggunaan nama ini.

Stadion Diego Armando Maradona dibangun pada tahun 1948 ini juga merupakan sebuah simbol kebangkitan bagi warga Naples setelah perang dunia. Masyarakat ingin kembali pada kehidupan semula dengan agama dan juga olahraga. Oleh karena itu stadion ini merupakan salah satu tempat bersejarah dan sakral bagi warga Naples, Italia.

Kota Naples yang lokasinya tidak jauh dari Vatikan tentu saja sangat religius. Pemilihan nama sosok suci sebagai simbol kebangkitan dalam kehidupan dianggap sangat pas untuk menggambarkan posisi masyarakat saat itu. Nama stadion San Paolo bertahan selama hampir 80 tahun.

Tentunya dengan adanya penghilangan nama sosok suci sebagai simbol religi ini dapat melukai hati masyarakat Naples. Warga katolik sangat menyayangkan keputusan pengubahan nama yang dilakukan oleh wali kota Naples Luigi de Magistris. Tentunya kaum katolik ingin simbol suci tersebut tidak dihilangkan sepenuhnya.

Penggantian Nama Stadion Diego Armando Maradona Bisa Berubah

Walaupun perubahan nama sudah mendapat restu dari wali kota Naples namun potensi untuk perubahan kembali masih bisa terjadi. Pihak pastor sudah mengajukan surat rekomendasi pada keuskupan agung Naples guna mempertimbangkan kembali perihal perubahan nama stadion.

Perubahan nama dari San Paolo tidak bisa dianggap sepele. Sejarah yang menyelimuti stadion tersebut merupakan salah satu bukti perjuangan warga Naples. Jika aspek historis tersebut diabaikan maka akan sangat banyak pihak yang kecewa. Pengaruh nama stadion tersebut sangat besar bagi warga sekitar.

Jika surat rekomendasi tersebut mendapat persetujuan dari keuskupan agung Naples maka tidak mungkin bahwa nama stadion Diego Armando Maradona akan berubah lagi. Tergantung bagaimana nantinya pemerintah setempat menanggapi rekomendasi dari para tokoh agama. Tidak seharusnya perubahan nama ini memantik sebuah konflik.

Naples sendiri termasuk sebagai salah satu kota di Italia yang religius. Tidak heran jika pengubahan nama stadion bisa menimbulkan sebuah problematika. Ini tidak lepas dari pemilihan tokoh suci sebagai sebuah simbol dalam olahraga. Itulah mengapa perubahan ini cukup mengundang tanya.

Secara prestasi dan popularitas memang benar jika Diego Armando Maradona merupakan sosok paling populer di kota tersebut. Namun tentu saja popularitas dan jasanya mengantarkan tim kota menjadi juara tidak lantas bisa membuatnya menjadi pengganti sosok suci sebagai simbol kota.

Lebih Tenar dari San Gennaro, Maradona Belum Pantas Diabadikan

San Gennaro merupakan seorang sosok santo pelindung Napoli yang sangat dihormati oleh masyarakat. Bahkan sesuai tradisi darah dari sosok santo tersebut diawetkan dalam katedral untuk menjaganya. Bahkan darah santo ini digunakan untuk melakukan pembaptisan pada anak yang lahir pada bulan Januari.

Meskipun Santo Januarius merupakan sosok yang sangat dihormati oleh warga Napoli namun popularitasnya masih kalah dengan Maradona. Popularitas tersebut tidak lepas dari perannya mengangkat derajat tim kota yang tidak pernah memenangkan kejuaraan hingga berhasil mengangkat trofi.

Keberhasilan tim kota memenangkan juara tentu memberikan keuntungan tersendiri bagi Napoli. Kota ini tidak lagi dipandang sebelah mata sebagai kota tua belaka. Banyak orang dari luar kota yang berkunjung karena pencapaiannya. Inilah mengapa nama stadion Diego Armando Maradona dianggap layak untung mengenang jasanya.

Untuk menghormati jasa dan mengenang Maradona, nama Diego banyak diberikan pada anak yang lahir di kota ini. Pada tahun 1990 Diego menjadi nama paling banyak ditemukan di kota Naples. Jadi tidak heran jika popularitas dari sang legenda sepakbola mengalahkan popularitas santo pelindung.

Meskipun popularitasnya sangat tinggi, namun masyarakat belum sepenuhnya setuju terkait penggantian total nama menjadi stadion Diego Armando Maradona. Mereka masih menginginkan nama Santo Paulus sebagai sosok sakral yang menjadi simbol stadion tersebut. Kebesaran santo dianggap lebih cocok melambangkan ikon kota.

Opsi Jalan Tengah yang Mungkin Akan Diambil

Untuk mengurangi kekecewaan dari kaum katolik dan juga para fans bisa diambil jalan tengah untuk menyelesaikan masalah ini. Kaum katolik tentu tidak ingin menghalangi penghormatan pada sosok legenda sepakbola yang telah mengangkat martabat tim kebanggan kota Napoli.

Namun mereka juga tidak ingin bahwa aspek sejarah dan religius dilupakan begitu saja karena niat untuk penghormatan pada sang legenda sepakbola. Mereka tidak ingin nama San Paulo dihapuskan dari stadion kebanggan kota Napoli. Sosok suci ini harus tetap ada sebagai simbol keseimbangan dalam religi dan olahraga.

Dalam surat rekomendasi yang diberikan dari jajaran pastor pada keuskupan agung kota tidak ada penolakan sama sekali terkait penggantian nama. Para pastor mengerti bahwa maradona adalah salah satu sosok yang sangat berarti bagi masyarakat dan pantas diabadikan dalam sebuah stadion.

Namun syarat yang diajukan oleh pastor adalah untuk tidak menghilangkan nama San Paulo dari stadion Diego Armando Maradona. Bisa saja stadium akan menjadi estadio San Paolo-Maradona seperti apa yang terjadi di kota Milan dengan nama San-Siro-Meazza. Opsi ini tentunya akan saling menguntungkan banyak pihak.

Di satu sisi kaum katolik tetap bisa mempertahankan ideologinya dan disatu sisi para pecinta sepakbola tetap bisa menghormati jasa Diego Maradona. Ini masih sekedar opsi yang mungkin akan dipertimbangkan dalam waktu dekat. Pihak keuskupan agung masih belum meneruskan surat rekomendasi dari para pastor.

Jika keuskupan agung meneruskan surat rekomendasi tersebut pada pihak pemerintahan kota maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa potensi perubahan nama akan terjadi. Pengaruh dari keuskupan agung sangat besar bagi masyarakat Italia dan selalu ikut andil dalam setiap pemecahan problematika.

Kita tunggu saja kelanjutannya apakah nantinya rekomendasi ini akan diteruskan atau tidak. Jika menimbang memang lebih baik pemilihan jalan tengah dilakukan. Dengan begitu kedua pihak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Apakah nantinya stadion Diego Armando Maradona akan berubah nama?.