Film genre psikologis memang mendapat tempat tersendiri di hati para penikmatnya. Meskipun sudah pernah ditonton atau sudah berusia tua namun film dengan aliran tersebut tetap pantas untuk dinikmati. Bisa dibilang genre terbaik dalam film psikologi ini akan kekal tak lekang oleh waktu.

Terdapat beberapa judul film yang memiliki rating IMDB tinggi sehingga masih sangat pantas untuk ditonton berkali-kali. Film dengan genre seperti ini memang memerlukan ketelitian tersendiri saat menontonnya. Para penikmat film aliran ini bukan mencari hiburan melainkan mencari sebuah teka-teki.

Untuk menikmati karya dengan sejuta teka-teki memang tidak bisa dalam sekali duduk saja. Tidak jarang seorang penikmat harus mengulangi film berkali-kali agar bisa memahami secara detail dari karya seni tersebut. Inilah mengapa aliran seperti ini memiliki peminat yang tidak biasa.

Detail dalam setiap frame bisa menjadi sebuah teka-teki yang harus dipecahkan oleh pemirsa. Karena tanpa adanya ketelitian dalam menonton maka akan ada saja sesuatu terlewat dari film. Berikut ini adalah beberapa judul film dengan genre untuk memaksa otak anda untuk berpikir.

Se7en, Film Genre Psikologis yang Membuat Penasaran Penonton

Film ini diperankan oleh kombinasi dua aktor ternama Morgan Freeman dan Brad Pitt. dikisahkan bahwa morgan freeman merupakan seorang detektif yang sebentar lagi pensiun. Sedangkan Brad Pitt merupakan seorang polisi pindahan dari distrik kota. Dua orang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.

Karakter dari Brad pitt memiliki ambisi yang tinggi dalam menangkap penjahat. Sedangkan Morgan ingin main aman karena sebentar lagi dia akan pensiun. Namun dua orang dengan karakter berbeda tersebut dipaksa untuk bekerja sama untuk menangkap seorang pembunuh berantai dalam film genre psikologis ini.

Pembunuh tersebut menggunakan dalil tujuh dosa terberat dalam kitab injil guna mengeksekusi korbannya. Korban tersebut juga diperlakukan sesuai dengan dosa yang dilakukannya. Kesulitan tentu saja dihadapi untuk menangkap penjahat eksentrik tersebut bahkan morgan dan brad merasa kesulitan.

Hingga pada akhirnya dua detektif tersebut dihadapkan pada pilihan sulit saat tinggal selangkah menangkap sang pelaku. Antara Morgan dan Brad Pitt harus mempertaruhkan antara profesionalitas seorang detektif atau mengedepankan emosi. Kecerdikan sang pelaku tentunya sangat menarik untuk diikuti.

Detail dalam film genre psikologis sangat kuat sehingga para penonton dituntut untuk teliti dalam mengamati setiap adegannya. Jika satu kali saja berkedip bisa saja anda akan kehilangan momen penting dalam film. Jangan sampai anda melewatkan salah satu film terbaik sepanjang masa tersebut.

The Silence of the Lamb, Memburu Kanibal Ahli Manipulasi

Anthony Hopkins berperan sebagai seorang pembunuh keji yang berhasil ditangkap oleh satuan kepolisian. Sedangkan Jodie Foster merupakan detektif baru yang ditugaskan untuk menguak motif dari pembunuhan. Dua orang tersebut bertemu dalam sebuah penjara dengan penjagaan super ketat.

Tidak banyak aksi yang terjadi dalam film genre psikologis namun permainan otak antara dua pemeran utama merupakan menu utama bagi para penikmatnya. Duel kejeniusan antara detektif dan sang pelaku harus diadu. Hopkins sebagai pembunuh memang terkenal sangat mudah dalam memanipulasi orang disekitarnya.

Sedangkan Jodie ditugaskan karena kemampuannya dalam menguak sebuah motif kejahatan telah diakui meskipun masih baru. Dengan pertemuan tersebut kembali membangkitkan gairah Hopkins untuk menaklukkan lawan bicaranya. Sedangkan Jodie sendiri ternyata merasa kesulitan menangani psikopat tersebut.

Hingga akhirnya kepala kepolisian membatasi pertemuan dua orang tersebut konflik mulai memuncak. Hopkins yang merasa bosan karena tidak ada lawan bicara memutuskan melarikan diri dari dalam penjara. Dengan penjagaan super ketat dia berhasil meloloskan diri dengan mudah.

Hopkins kembali memiliki motivasi untuk menaklukkan wanita tangguh tersebut. Baru kali ini dia merasa ada satu orang sulit untuk dimanipulasi. Puncak dari konflik ini harus anda ikuti untuk merasakan sensasi cerita selengkapnya. Jangan sampai anda turunkan konsentrasi anda karena film ini sangat detail.

Memento, Pencarian Jati Diri yang Hilang Seorang Detektif Swasta

Seseorang dengan kondisi ingatan unik mencoba mencari jati dirinya yang hilang. Diperankan oleh Guy Pearce seorang detektif swasta mendadak kehilangan ingatannya. Dia mencoba mencari tahu apa alasannya dalam sebuah kasus. Hanya catatan kecil dan juga tato sebagai petunjuknya.

Dia sendiri tidak tahu mengapa ia memiliki banyak catatan dan tato dengan berbagai macam catatan di tubuhnya. Karena itulah dia mencoba mencari tahu apa latar belakangnya melakukan hal tersebut. Dilanda kebingungan Pearce mencoba mengikut kembali satu demi satu catatan yang ada di tangannya.

Setiap kali petunjuk diikuti bukan mendapatkan sebuah jalan keluar. Justru dengan mengikuti petunjuk tersebut semua hal yang dilakukannya menjadi semakin tidak masuk akal. Bahkan sempat menemukan mayat dengan catatan menyangkut namanya, tentunya ini semakin membuat cerita rumit.

Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseorang yang mengaku mengenali siapa sebenarnya Pearce. Namun sebelum dia mau memberitahu siapa dia sebenarnya Pearce harus melakukan beberapa pekerjaan kotor. Merasa semakin penasaran tentu Pearce mengikuti kemauan orang tersebut.

Hingga pada akhir pekerjaan yang dilakukan justru Pearce harus menemukan informannya tersebut tergeletak tidak bernyawa. Merasa kesal dengan semua omong kosong tersebut dia sempat putus asa. Kembali menenggak minuman keras untuk meringankan beban yang ada di kepalanya.

Film genre psikologis garapan Christopher Nolan ini memang terbukti sangat manjur untuk membuat kepala pusing. Sangat tidak mungkin film ini bisa dipahami hanya dengan sekali tonton saja. Oleh karena itu karyanya masuk dalam jajaran film terbaik sepanjang masa dan sangat disarankan untuk ditonton berkali-kali.

Belenggu, Nominasi Khusus Film Genre Psikologis Terbaik Asal Indonesia

Film karya anak bangsa ini menceritakan elang seorang bartender yang hidup di sebuah kota kecil. Kebetulan diceritakan saat itu kota sedang dilanda masalah dengan adanya pembunuh berantai berkeliaran. Elang tetap menjalani profesinya sebagai seorang bartender dengan tenang.

Hingga pada suatu hari dia merasakan ada hal aneh pada kota tempat tinggalnya. Semakin banyak orang baru yang berkeliaran mengikuti hidupnya. Tempatnya bekerja juga semakin mencurigakan dengan datangnya seorang wanita bernama jingga. Disinilah konflik mulai memuncak.

Elang sempat terlibat perkelahian dengan seorang pria yang menggoda jingga. Dengan perlakuannya tersebut tentu saja elang harus dikeluarkan dari pekerjaanya. Di apartemennya elang merasakan keanehan yang semakin memuncak. Bahkan tetangganya menjadi sosok mencurigakan.

Elang sempat curiga bahwa tetangganya tersebut adalah pembunuh berantai buronan dari kepolisian. Dengan beberapa barang yang ditemukan elang saat memasuki rumah tetangganya dia semakin yakin. Firasat elang semakin kuat dan membuatnya semakin paranoid terhadap tetangganya.

Hari-hari dijalani dengan penuh ketakutan karena merasa nyawanya terancam. Bahkan kejadian supranatural sempat dirasakannya dalam apartemen. Karena muak pada semua itu elang memutuskan untuk mencoba mengakhiri hidup tetangga yang dianggap merupakan pembunuh berantai.

Konflik film genre psikologis semakin memuncak sampai Jingga kembali muncul lagi. Setelah beberapa hari tidak bertemu, Jingga justru membuka sebuah misteri baru yang cukup berbahaya. Pihak kepolisian juga semakin intens dalam mengikuti Elang karena dianggap dialah dalang dari semua pembunuhan.

Meskipun film Shackled atau Belenggu ini tidak masuk daftar 100 besar IMDB namun akan sangat disayangkan jika anda melewatkannya. Salah satu karya anak bangsa dengan genre lain akan menjadi angin segar bagi mereka yang bosan. Tentunya para penonton diharapkan menontonnya dengan teliti agar tidak ketinggalan misterinya.

Dari deretan film terbaik di atas tentunya anda bisa menikmatinya saat anda membutuhkan asupan teka-teki. Dijamin dengan judul film yang telah dibahas tersebut anda tidak akan menyesal untuk menontonnya berkali-kali. Film genre psikologis memang memiliki daya tarik tersendiri bagi penontonnya.