Jika dulu akun yang memiliki centang biru Instagram adalah milik orang-orang tertentu dengan followers banyak, maka sekarang sudah tidak lagi. Perusahaan induk Instagram, Meta, mengumumkan pembaruan dari aplikasinya terkait dengan pemberian centang biru.
Pada dasarnya, verifikasi akun atau yang dikenal dengan centang biru merupakan bentuk validasi untuk mengkonfirmasi keaslian sebuah akun. Akun yang tervalidasi adalah akun resmi milik yang bersangkutan, baik individu, merek dagang, hingga grup.
Centang Biru Instagram Kini Bisa Dibeli
Meskipun setiap orang dapat membuat akun Instagram, namun tidak semuanya bisa mendapatkan verifikasi. Hal ini disebabkan karena pengguna harus memenuhi beberapa syarat untuk mendapatkan centang biru pada akunnya. Nah, berikut ini terdapat informasi pembaruan dari Instagram.
1. Layanan Meta Verified
Pada hari Minggu, 19 Februari 2023, Mark Zuckerberg membuat sebuah pengumuman terkait peluncuran produk baru yang berkaitan dengan verifikasi Instagram. CEO Meta tersebut menjelaskan bahwa perusahaannya sedang dalam tahap pengujian layanan Meta Verified.
Meta Verified merupakan layanan berlangganan yang dapat memverifikasi sebuah akun layaknya KTP resi. Pengguna akan mendapatkan centang biru, perlindungan ekstra dari peniruan yang mengklaim sebagai pemilik akun, serta akses langsung ke dukungan pelanggan.
Fitur terbaru ini sedang dalam tahap uji coba di Selandia Baru dan Australia. Selanjutnya, akan segera ada di banyak negara lain di dunia. Pengguna yang dapat mengajukan Meta Verified harus berusia minimal 18 tahun dengan melampirkan KTP sesuai nama dan foto yang ada di akun Instagram.
Setelah akun mendapatkan verifikasi, pengguna tidak diizinkan untuk mengubah nama profil, foto profil, nama pengguna, dan tanggal lahir. Jika ingin mengubah, maka pengguna wajib untuk melakukan proses verifikasi kembali.
2. Harga Meta Verified
Rencananya, Meta akan memasang harga centang biru Instagram sebesar $11,99 atau senilai Rp182.000 untuk web. Adapun untuk pengguna sebesar $14,99 atau senilai Rp227.000 setiap bulan. Jadi, verifikasi tersebut hanya berlaku satu bulan dan dapat diperpanjang jika ingin.
Saat diluncurkan Australia, harga verifikasi yaitu Au$19,99 jika berlangganan melalui web dan Au$24,99 melalui seluler. Khusus untuk Selandia Baru, harganya mencapai NZ$23,99 jika berlangganan di web dan NZ$29,99 melalui seluler.
Penetapan harga lebih tinggi di iOS dan Android mungkin akan dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan jumlah komisi yang diambil oleh Google dan Apple untuk pembelian dalam aplikasi.
3. Berbeda Dengan Twitter Blue
Sebelum pengumuman Meta, Elon Musk lebih dulu memperkenalkan program Twitter Blue melalui platform miliknya. Musk juga mengungkapkan rencana untuk menghapus centang biru versi lama yang gratisan. Durasi video yang dapat diunggah pengguna akun terverifikasi bisa lebih panjang.
Meskipun secara tampilan hampir sama, namun verifikasi antara Twitter dan Instagram memiliki perbedaan. Bagi pengguna Instagram yang sudah mendapatkan verifikasi sebelumnya, tidak akan mengalami perubahan apapun setelah munculnya aturan baru.
Artinya, pengguna yang bercentang biru tidak akan dipungut biaya apapun terkait verifikasi akunnya. Keaslian dan populernya pun tetap akan sama karena sudah memenuhi persyaratan perusahaan yang sudah dibuat sebelumnya.
Pengguna yang mendaftar di Meta Verified akan mendapatkan 100 bintang gratis setiap bulan dan stiker eksklusif untuk Reels dan Stories. Selain itu, juga memiliki opsi untuk mendapatkan mata uang digital yang dapat digunakan untuk memberikan tip kepada kreator di Instagram.
Meta ini penawaran langganan yang bermanfaat bagi semua orang, baik untuk kreator, komunitas, hingga bisnis secara luas. Kehadiran lencana verifikasi dapat meningkatkan kepercayaan orang-orang terkait sebuah akun dan mampu membedakan yang asli dan bukan.
Syarat Pengajuan Verifikasi Instagram
Verifikasi Instagram dapat dilihat dengan mudah. Umumnya, simbol verified terletak di sebelah kanan nama akun. Sebelum muncul Meta Verified, perusahaan memberikan syarat pengajuan centang biru seperti berikut ini.
1. Autentik
Syarat pertama untuk mendapatkan verifikasi Instagram yaitu akun harus autentik atau asli. Akun dapat mewakili seorang pengguna, entitas terdaftar, maupun bisnis. Keaslian sebuah akun dapat dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), foto, serta data diri.
Pemberian data tersebut bertujuan untuk menghindari adanya akun-akun palsu yang dibuat oleh orang lain tetapi mengatasnamakan sebuah akun. Jika terjadi demikian, maka akun dapat disalahgunakan untuk melakukan berbagai jenis kejahatan di dunia maya.
2. Unik
Setelah memiliki identitas yang benar, pengguna harus memastikan bahwa akun miliknya bersifat unik. Artinya, tidak ada orang lain yang serupa dengan akun milik Anda. Satu akun hanya boleh digunakan untuk satu pengguna (orang) atau bisnis tertentu yang terverifikasi.
Jadi, jika pengguna menggunakan second account, maka tidak dapat mendapatkan centang biru. Akan tetapi, syarat ini tidak berlaku untuk akun yang menggunakan bahasa-bahasa tertentu (berbeda dengan bahasa akun yang sudah terverifikasi).
3. Terkenal (Populer)
Anda tentu tidak asing lagi dengan para aktor, aktris, serta orang-orang populer lainnya yang mendapatkan verifikasi di akun Instagramnya. Hal ini disebabkan karena pengguna akun tersebut memenuhi syarat untuk dicari oleh orang banyak.
Saat melakukan pengajuan, Instagram akan melakukan peninjauan terkait tampilan dan sumber berita dari akun tersebut. Setelah itu, mereka akan mengevaluasi akun terkenal yang berasal dari konten media berbayar (bersponsor).
4. Lengkap
Kelengkapan informasi akun menjadi pertimbangan pihak Instagram untuk memberikan verifikasi. Akun tersebut harus bersifat publik yaitu dapat dilihat oleh semua orang. Dengan demikian, akun tidak dapat di-private atau dibatasi untuk dilihat publik.
Centang biru merupakan sebuah bentuk verifikasi terkait keaslian sebuah akun. Jika dulu akun yang memiliki centang biru Instagram adalah milik orang-orang tertentu dengan followers banyak, maka sekarang sudah tidak lagi karena adanya “Meta Verified.”