All-England merupakan turnamen badminton level super series premiere tertua di dunia yang paling populer dan bergengsi. Banyak sekali atlet-atlet badminton yang berambisi untuk memenangkan turnamen All England karena sangat istimewa dan prestisius bagi mereka.

Turnamen yang sudah ada sejak 04 April 1899 dan satu-satunya turnamen resmi BWF ini memiliki beberapa fakta yang perlu diketahui, khususnya bagi para badminton lover, nih. Simak, ya!

Sejarah Dimulainya Kejuaraan All-England

Sejarah Dimulainya Kejuaraan All-England

Turnamen badminton All-England ini merupakan satu dari lima pertandingan dengan level tertinggi di kancah dunia bulutangkis, yaitu super series premiere. Turnamen ini dipandang paling bersejarah dan juga begitu istimewa karena memang memiliki usia yang cukup panjang, yaitu 123 tahun dan masih eksis hingga saat ini.

Turnamen ini lahir 18 tahun setelah diselenggarakannya turnamen FA Cup, yaitu turnamen bola tertua di dunia. Awal kemunculan turnamen ini berasal dari keberhasilan diselenggarakannya turnamen pertama di dunia yang diadakan di Guildford pada tahun 1898 oleh Percy Buckley, sekretaris klub badminton Guildford.

Selanjutnya, turnamen yang dikenal dengan nama All-England hingga saat ini menyelenggarakan pertandingan pertama di tanggal 04 April 1899 dengan mempertandingkan tiga sektor, yaitu ganda putri, ganda putra, dan campuran yang masing-masing dimenangkan oleh Meriel Lucas dan Mary Violet Graeme, D. Oakes dan Stewart Marsden Massey, serta D. Oakes dan Daisey St. John.

Pada saat itu, belum ada sektor tunggal putra dan putri. Sektor ini ditambahkan pada tahun berikutnya yang dimenangkan masing-masing oleh Sydney H. Smith dan Ethel B. Thomson. Sampai dengan tahun 1977, All-England menjadi satu-satunya pertandingan kejuaraan badminton di dunia.

Pertandingan bergengsi ini sempat ditiadakan sebanyak dua kali, yaitu saat perang dunia pertama pada tahun 1915 – 1919 dan perang dunia kedua pada tahun 1940 – 1946.

Tempat Dilaksanakannya Turnamen Badminton All-England

Tempat Dilaksanakannya Turnamen Badminton All-England

Sejak tahun 1899 hingga sekarang, kejuaraan badminton All-England sudah diadakan di 8 tempat yang ada di wilayah Inggris. Dikutip dari djarumbadminton.com, berikut adalah list tempat dilaksanakannya salah satu turnamen bergengsi dalam dunia badminton ini.

Tahun Tempat Pelaksanaan
1899 – 1901 Buckingham Gate, HQ London Scottish Regiment Drill Hall
1902 Kent, Crystal Palace, Sydenham
1903 – 1909 London, London Riffle Brigades City Headquarters, Bunhill Hill
1910 – 1939 London, The Royal Holticultural Hall, Vincent Square
1947 – 1949 London, Harringay Arena
1950 – 1956 London, Empress Hall, Earls Court
1957 – 1993 London, Wembley Arena
1994 – sekarang Birmingham, Barclaycard Arena

Selama dua tahun pertama, turnamen All-England dilaksanakan di Buckingham, lalu Kent, London, dan yang terakhir semenjak tahun 1994 hingga sekarang berada di Birmingham.

Indonesia Termasuk dalam 5 Besar Negara Peraih Gelar Terbanyak di Ajang All-England

Indonesia Termasuk dalam 5 Besar Negara Peraih Gelar Terbanyak di Ajang All-England

Nama Indonesia memang sangat diperhitungkan dalam dunia badminton, loh karena banyak sekali atlet-atlet bertalenta dan memenangkan kejuaraan besar bergengsi dari Indonesia. Salah satunya adalah pada turnamen badminton All-England ini.

Dilansir dari djarumbadminton.com dan Wikipedia, Indonesia berada di urutan keempat negara dengan peraih gelar terbanyak di ajang All-England.

No Negara MS WS MD WD XD Total
1 Inggris 27 39 28 45 58 197
2 Denmark 20 14 21 11 21 87
3 China 18 21 6 23 11 79
4 Indonesia 14 4 18 2 4 42
5 Korea 0 3 10 11 10 34

Perolehan gelar Indonesia sejak awal keikutsertaan sampai dengan tahun 2016 adalah sebanyak 42 gelar, yang paling banyak disumbang oleh ganda putra, tunggal putra, tunggal putri, ganda campuran, dan ganda putri secara berurutan. Bangga sekali, ya!

Tan Joe Hok Merupakan Pemain Indonesia Pertama yang Menyumbang Gelar

Tan Joe Hok Merupakan Pemain Indonesia Pertama yang Menyumbang Gelar

Fakta ketiga terkait dengan keikutsertaan Indonesia pada ajang bergengsi ini adalah gelar pertama yang diberikan oleh putra Indonesia pada tahun 1959 di sektor tunggal putra oleh Tan Joe Hok alias Hendra Kartanegara.

Pria yang lahir pada 11 Agustus 1937 ini berhasil menyabet gelar juara All-England setelah mengalahkan Ferry Sonnevile, rekan sebangsanya di laga final. Beliau dikenal sebagai pemain badminton di era 1950-an hingga 1960-an.

Selain berprestasi pada turnamen All-England, Tan Joe Hok juga menelurkan prestasi di ajang kejuaraan Unites States Open tahun 1959 dan 1960, Canada Open 1959 dan 1960, Asian Games tahun 1962, dan juga perebutan piala Thomas dengan patriot kebanggaan bangsa lainnya pada tahun 1958, 1961, dan 1964.

Rudy Hartono Termasuk Dalam Daftar 20 Pemain Tersukses di All England

Rudy Hartono Termasuk Dalam Daftar 20 Pemain Tersukses di All England

Fakta selanjutnya yang patut menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia adalah seorang atlet badminton yang bernama Rudy Hartono. Beliau termasuk dalam daftar 20 pemain tersukses di All-England dan menjadi peringkat ke 16 dengan perolehan gelar sebanyak 8 kali pada sektor tunggal putra.

Gelar juara tersebut diperoleh 7 kali berturut sejak tahun 1968 hingga 1974. Rudy Hartono kembali memperoleh gelar juara di sektor yang sama pada tahun 1976.

Pasangan Ganda Campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Menyabet Gelar Hattrick

Pasangan Ganda Campuran Tontowi Ahmad Liliyana Natsir Menyabet Gelar Hattrick

Selain pemain senior di atas, Indonesia juga mencetak sejarah dengan pemain masa kini yang sangat berprestasi, yaitu pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang berhasil menyabet emas secara hattrick, yaitu juara 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2012 hingga 2014.

Di tiga pertandingan ini, mereka melawan pasangan Denmark Thomas Laybourn dan Kamilla Rytter Juhl tahun 2012, tahun 2013 melawan pasangan China Zhang Nan dan Zao Yunlei, dan terakhir melawan pasangan Korea Ko Sung Hyun dan Kim Ha Na.

Turnamen badminton All-England membawa banyak sekali cerita manis dan kenangan bagi negara Indonesia. Salut untuk para pahlawan negara Indonesia di bidang olahraga. Terus berjuang!