Sebuah stadion bagi klub sepakbola ibarat sebuah rumah. Sama seperti klub lain di dunia klub Liga Jepang juga memiliki stadion yang menjadi kandang kebanggan mereka. Dari ke-18 tim yang bertanding di liga terbaik Jepang ini, ada terdapat stadion yang paling besar di antara lainnya.
Keberadaan stadion megah ini bukan hanya untuk kebanggan tim saja, melainkan juga untuk melaksanakan acara besar lain, selain sepakbola. Bisa dikatakan bahwa stadion ini merupakan stadion serbaguna yang bisa menampung penonton dalam jumlah besar.
Deretan Stadion Megah Klub Liga Jepang
Sebagai klub yang berlaga di liga bergengsi Asia, tentu saja kebutuhan akan stadion yang mencukupi adalah sebuah kebutuhan. Di bawah ini adalah 5 stadion paling besar dari klub ternama Jepang.
1. Nissan Stadium
Di antara stadion sepakbola yang ada di Jepang, kandang Yokohama F. Marinos ini menduduki peringkat pertama sebagai stadion terbesar. Stadion yang pernah menjadi saksi duel antara Jerman vs Brazil di World Cup 2002 ini memiliki kapasitas sebesar 72.000 penonton lebih.
Nissan Stadium menjadi saksi kekalahan Jerman setelah berhasil ditekuk Brasil dengan 2-0 lewat tendangan Ronaldo. Momen tak terlupakan ini membuat Brasil berhasil memboyong juara Piala Dunia kelima kalinya.
Stadion yang juga dikenal dengan nama Stadion Internasional Yokohama ini dibuka pada tahun 1998. Tidak hanya untuk sepakbola, stadion yang menjadi tempat digelarnya Olimpiade Musim Panas 2020 ini juga digunakan untuk atletik, rugby dan acara kebudayaan serta hiburan lainnya.
Bahkan, tempat ini juga menjadi tempat diselenggarakannya final turnamen Piala Dunia Rugby 2019. Stadion ini tidak sepenuhnya tertutup, namun tiga perempat wilayah kursi tertutupi oleh konstruksi atapnya.
2. Saitama Stadium 2002
Stadion yang dibuka pada 1 Oktober 2001 ini juga sering disebut dengan nama Sasuita Stadium. Meskipun bukan sebagai yang terbesar, namun stadion Saitama juga memiliki peran penting bagi warga Jepang.
Hal ini disebabkan tempat ini juga menjadi salah satu arena untuk gelaran Piala Dunia 2002. Bahkan stadion yang selesai dibangun pada 1 September 2001 ini memang dirancang dan dibangun khusus untuk event internasional empat tahunan tersebut.
Berbeda dengan stadion Nissan, Saitama Stadium tidak memiliki lintasan lari. Itulah sebabnya jarak pandang di stadion ini lebih dekat karena tidak ada yang menghalangi pandangan sehingga penonton merasa lebih nyaman.
Berkat desain khas stadion Inggris inilah yang menjadikan kandang Urawa Red Diamonds ini lebih unggul dari segi kenyamanan penonton. Dengan kapasitas sebesar 62.000 penonton menjadikan stadion ini sebagai stadion paling besar nomor 2 dari semua Klub Liga Jepang.
3. Yanmar Stadium nagai
Pada liga Champions Asia 2011 yang lalu, klub Arema asal Indonesia pernah menjajal kemampuan di stadion ini ketika dijamu oleh klub Cerezo Osaka. Seperti yang diketahui, stadion yang menduduki peringkat nomor tiga paling besar ini adalah kandang dari Cerezo Osaka.
Stadion ini sendiri memiliki luas 105 x 86 m dengan kapasitas penonton sebanyak 47.000 lebih. Meskipun sebagai markas, namun stadion klub ini hanya digunakan untuk laga besar saja. Sedangkan untuk laga kandang, Cerezo Osaka lebih memilih bertanding di Unilever Stadium Shitomi.
4. Ajinomoto Stadium
Kandang klub J1 League F.C.Tokyo ini juga dikenal dengan nama Stadion Tokyo. Hal ini dikarenakan memang stadion ini berada di daerah Chōfu, Tokyo, Jepang. Dengan kapasitas 47.000 penonton lebih, stadion ini menjadi stadion paling besar nomor 4.
Awalnya stadion ini digunakan oleh Pasukan Amerika Serikat-Jepang. Namun akhirnya stadion ini dikontrak oleh Ajinomoto Co.,Inc dengan kontrak per 5 tahun. Maka dari itulah stadion ini kemudian bernama Stadion Ajinomoto.
Selain untuk liga besar utama Jepang, stadion ini juga digunakan untuk Liga Champions AFC, yaitu kompetisis level kedua Liga Jepang. Di sini, F.C. Tokyo berbagi markas dengan Tokyo Verdy.
5. Toyota Stadium
Stadion yang berlokasi di Toyota, Prefektur Aichi, Jepang, ini merupakan stadion paling besar nomor 5 dengan ukuran lapangan 115 m x 78 m. Kandang dari Nagoya Grampus dan Toyota Verblitz ini memiliki atap yang berlipat seperti akordion.
Sayangnya, atap unik ini sudah tidak pernah ditutup kembali sejak 2005. Hal ini membuat orang luar sulit melihat bentuk uniknya. Keputusan ini dibuat mengingat tingginya biaya perawatan ketika atap harus dibuka dan ditutup.
Stadion ini memang lebih diutamakan digunakan untuk pertandingan sepakbola. Itulah sebabnya aura sepakbola di tempat ini begitu kental. Walau demikian, tempat ini juga digunakan sebagai ajang pertandingan rugby.
Stadion ini mulai dibangun pada tahun 1997 dan mulai dibuka untuk umum pada 21 Juli 2001. Toyota Stadium dirancang oleh Kisho Kurokawa kapasitas penonton sebanyak 43.000 orang.
Memiliki stadion megah dengan fasilitas pendukung yang lengkap tentu menjadi kebanggan semua klub Liga Jepang. Hal ini memang menjadi perhatian pemerintah demi meningkatkan prestasi dan juga performa tim demi sepakbola yang lebih baik.