Sudah menjadi rahasia umum jika sepak bola Indonesia sulit untuk berkembang. Meski olahraga ini sangat populer dan memiliki penggemar yang sangatbanyak namun ternyata hal ini tidak cukup untuk membawa industri Timnas sepak bola tanah air ke kancah internasional.
Peringkat Sepak Bola Indonesia
Jika dilihat pada peringkat FIFA bulan lalu, sepak bola tanah air memiliki peringkat yang cukup menyedihkan karena Timnas hanya berada di urutan ke-166. Peringkat ini turun 1 peringkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya di mana Timnas berada di urutan ke-165 dari 211 anggota.
Peringkat Timnas tanah air bahkan lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Papua New Guinea yang berada di peringkat 164. Meski begitu bukan berarti skuad Garuda tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki peringkat tersebut.
Di ajang Piala AFF 2020 yang diselenggarakan pada tanggal 5 Desember 2021-1 Januari 2022 nanti Indonesia bisa resmi naik 2 peringkat ke posisi 164 jika berhasil mengalahkan Vietnam pada pertandingan ketiga Grup B Piala AFF 2020.
Jika menang maka skuad Garuda akan mendapatkan tambahan poin sebesar 3,51 yang akan membuat Timnas memperoleh total nilai sebanyak 992, 09 poin. Cukup untuk menggeser Papua New Guinea yang saat ini memiliki 990,55 poin.
Banyak kalangan menilai pertandingan antara Timnas Indonesia dan Vietnam akan menjadi pertandingan menarik. Hal ini dikarenakan skuad Garuda tidak bisa menurunkan Elkan Baggott yang masih menjalani karantina.
Pendapat Pemain dan Pelatih
Sebagai salah satu mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla tentu tahu benar apa yang menjadi penyebab kenapa sepak bola Indonesia sulit untuk berkembang. Menurut pelatih asal Italia ini ada 3 aspek penting yang menjadi penyebabnya.
Tidak hanya itu, Milla juga mengkritisi kinerja PSSI yang dianggap kurang profesional dalam mengatur sepak bola tanah air. Alih-alih bekerja dengan baik justru federasi sepak bola tanah air ini karut marut sehingga berimbas pada perkembangan sepak bola nasional.
Ketiga aspek penting yang disebutkan Milla sebelumnya sebenarnya cukup basic yaitu pelatihan, fasilitas, dan turnamen yang mumpuni. Ketiga hal inilah yang belum bisa diatur dengan baik oleh PSSI. Bahkan menurutnya PSSI masih sibuk mengurusi hal-hal fundamental saja.
Tidak hanya mantan pelatih Timnas, pendapat serupa juga datang dari mantan pemain bintang Bambang Pamungkas. Legenda sepak bola tanah air yang kerap disebut Bepe ini menyebutkan jika sebenarnya bakat dan talenta pemain Indonesia tidak kalah dari pemain asing.
Yang menjadi akar permasalahan sepak bola tanah air menurutnya adalah regulasi yang dibuat oleh PSSI yang cenderung berubah-ubah dalam waktu cepat serta tidak memiliki target yang jelas. Belum adanya sistem, target, serta pola kerja yang baik membuat sepak bola tanah air tersendat.
Meningkatkan Kualitas Sepak Bola Tanah Air
Sepak bola nasional yang berkualitas dan banyak mendulang prestasi memang merupakan dambaan masyarakat Indonesia. Namun, melihat kondisi yang ada di lapangan rasanya hal ini masih membutuhkan banyak perjuangan dari semua pihak terkait.
Lalu, sebenarnya apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas sepak bola tanah air sekaligus meningkatkan peringkat Timnas Indonesia di FIFA? Berikut adalah penjelasannya.
1. Pembinaan Sejak Dini
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya jika salah satu masalah utama sepak bola nasional adalah kurangnya pembinaan atau pelatihan khususnya pada generasi muda. Padahal, pembinaan sejak dini sangat penting dalam membentuk kualitas pemain sepak bola.
Jika dilihat pada berbagai klub sepak bola terkemuka atau di negara-negara dengan peringkat Timnas tinggi ada banyak sekolah bola untuk mengasah potensi calon pemain unggulan sejak usia dini. Biasanya pembinaan ini memang dikelompokan sesuai dengan jenjang usia masing-masing pemain.
2. Perbaikan PSSI
Hal yang sangat penting selanjutnya adalah memperbaiki sistem PSSI. Sudah menjadi rahasia umum jika selama ini federasi sepak bola tersebut tidak dikelola oleh orang yang tepat sehingga membuat industri sepak bola serta Timnas sulit berkembang bahkan terkenal akan skandal korupsinya, tentu hal ini menjadi permasalahan yang cukup miris didengar.
Sayangnya, sebagai organisasi yang bernaung di bawah FIFA membuat pemerintah tidak bisa campur tangan dalam mengurus PSSI. Sebab jika begitu maka FIFA bisa saja menjatuhkan sanksi larangan bertanding.
Oleh sebab itu, perlu adanya kesadaran serta tindakan nyata dari seluruh elemen baik pemain, pelatih, staf dan sebagainya untuk turut serta membersihkan PSSI. Meski hal ini terlihat sulit namun seiring dengan masyarakat yang semakin kritis maka hal ini bukan tidak mungkin terjadi.
3. Latih Tanding ke Klub Luar Negeri
Salah satu cara yang banyak diusulkan adalah latih tanding dengan berbagai klub sepak bola mancanegara. Mengingat latih tanding sangat penting dalam meningkatkan skill pemain maka cara ini bisa menjadi alternatif terbaik.
Tidak hanya berkesempatan untuk bertanding dengan pemain-pemain lain, pemain sepak bola tanah air juga bisa merasakan sensasi bertanding dengan cuaca, situasi, serta iklim yang sama-sekali berbeda dengan di Indonesia.
Namun, mengingat biayanya yang dibutuhkan cukup tinggi maka akan lebih baik jika ada kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta untuk mensponsori kegiatan tersebut. Perlu diketahui jika ada banyak pengusaha serta orang kaya Indonesia yang merupakan penggemar sepak bola tanah air.
Berikut adalah sedikit penjelasan mengenai sepak bola Indonesia yang cenderung sulit berkembang. Memang untuk membuat industri sepak bola serta Timnas Indonesia berada di puncak masih butuh jalan yang sangat panjang serta dukungan banyak pihak, tidak hanya para pemain, tapi juga pihak-pihak lain yang bersangkutan.