Guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia, Kemenkes telah menetapkan tujuh jenis vaksin Covid 19 yang akan digunakan dalam program vaksinasi. Program ini diusahakan untuk dilakukan secepatnya agar mencapai herd immunity di Indonesia.
Vaksin yang akan beredar di Indonesia telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/12758/2020. Vaksin yang akan beredar ini diproduksi oleh PT. Bio Farma, Sinopharm, Novavax, Sinovac, Moderna, Astra Zeneca, dan Pfizer- BioNTech. Yuk simak artikel berikut.
7 Jenis Vaksin Covid-19
PT. Bio Farma
Jenis vaksin Covid 19 yang pertama adalah vaksin yang berasal dari PT. Bio Farma. Dalam produksi vaksin, PT. Bio Farma bekerja sama dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman dan saat ini masih melakukan penelitian dan pengembangan. Uji klinis vaksin ini dilaksanakan sekitar bulan Juni 2021.
Sinopharm
Jenis vaksin Covid 19 selanjutnya yaitu vaksin Sinopharm yang akan diuraikan dalam tabel berikut
Nama Vaksin | BBIBP-CorV |
Negara Asal | China |
Bahan utama | Inactivated virus (virus Corona yang telah dimatikan) |
Uji Klinis | Telah memasuki fase III (selesai)Usia: 18-35 tahunDosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak waktu 21 hariLokasi uji klinis: China, Argentina, Maroko, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Peru, Jordan, dan Pakistan.Efikasi vaksin: 79,34% di Uni Emirat Arab |
Adapun cara kerja dari vaksin Sinopharm yaitu memicu sistem imun tubuh dan menghasilkan antibodi terhadap virus Corona menggunakan virus yang sudah dimatikan. Vaksin Sinopharm ini telah melalui uji klinis fase tiga dan telah mendapatkan izin untuk digunakan secara darurat di China maupun Arab.
Penggunaan vaksin Sinopharm sampai saat ini tidak menimbulkan efek samping yang cukup serius, oleh karena itu vaksin ini aman untuk digunakan.
Novavax
Vaksin yang selanjutnya adalah vaksin Novavax. Penjelasan mengenai vaksin ini akan dijelaskan dalam tabel berikut
Nama Vaksin | NVX-CoV2372 |
Negara Asal | Amerika Serikat |
Bahan Utama | Protein subunit |
Uji Klinis | Telah memasuki fase III (selesai)Usia: 18 tahun – 59 tahun keatasDosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak waktu 21 hariLokasi: Inggris, Meksiko, India, dan Afrika SelatanEfikasi vaksin: 85-89% |
Vaksin Novavax ini mengandung protein subunit yang dibuat secara khusus untuk meniru protein alami pada virus Corona. Setelah disuntikkan dan masuk ke dalam seluruh tubuh, protein subunit tersebut akan memicu reaksi membentuk antibody untuk melawan virus serta mencegah infeksi.
Sinovac
Adapun jenis vaksin Covid 19 yang berikutnya adalah Sinovac. Sinovac merupakan salah satu jenis vaksin yang disetujui oleh Kemenkes. Penjelasannya seperti berikut
Nama Vaksin | CoronaVac |
Negara Asal | China |
Bahan Utama | Virus Corona (SARS-CoV-2) yang telah dimatikan |
Uji Klinis | Telah melalui fase III (selesai)Usia: 18 – 59 tahunDosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak waktu 14 hariLokasi: China, Brazil, Chile, Indonesia, dan TurkiEfikasi vaksin: 91,25% di Turki dan 65,3% di Indonesia |
Cara kerjanya juga hampir sama dengan vaksin sebelumnya yaitu virus yang sudah mati akan memicu tubuh untuk menghasilkan antibodi sehingga jika tubuh sewaktu-waktu terserang oleh virus Covid maka sudah terdapat antibodi yang melindungi tubuh dari penyakit.
Moderna
Jenis vaksin Covid 19 yang kelima adalah vaksin dengan nama Moderna. Berikut merupakan penjelasan dari vaksin asal Amerika
Nama Vaksin | mRNA-1237 |
Negara Asal | Amerika Serikat |
Bahan Utama | mRNA (messenger RNA) |
Uji Klinis | Telah melalui fase III (selesai)Usia: 18 – 55 tahunDosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak waktu 28 hariLokasi: Amerika SerikatEfikasi vaksin: 94,1% |
Bahan utama yang digunakan dalam vaksin ini adalah menggunakan salah satu bahan genetik yang terdapat substansi genetik berupa mRNA (messenger RNA). Maka dari itu vaksin ini berbeda dari vaksin yang dijelaskan sebelumnya.
Efek samping yang ditimbulkan dalam vaksin ini adalah terjadi kelelahan, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, serta bengkak pada bekas suntikan pada 50% peserta vaksinasi. Akan tetapi, efek vaksin ini akan hilang dalam 2 hari.
Astra Zeneca
Astra Zeneca adalah jenis vaksin Covid 19 selanjutnya, dengan penjabaran sebagai berikut
Nama Vaksin | AZD1222 |
Negara Asal | Inggris |
Bahan utama | Viral vector (virus hasil rekayasa genetika) |
Uji Klinis | Telah memasuki fase III (hampir selesai)Usia: 18 – 55 tahunDosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak waktu 4 – 12 mingguLokasi: Inggris, Afrika Selatan, Amerika, Argentina, Peru, dan ColombiaEfikasi vaksin: 75% |
Vaksin ini sudah terbukti aman dan efektif dalam mengurangi infeksi terhadap virus Corona. Selain itu efek samping yang akan dirasakan adalah pusing, demam, sakit perut, keringat berlebihan, kulit gatal. Akan tetapi gejala tersebut jarang terjadi yaitu kurang dari 1% saja.
Pfizer-BioNTech
Jenis vaksin Covid 19 yang terakhir adalah Pfizer-BioNTech yang akan diuraikan dalam tabel berikut
Nama Vaksin | BNT162b2 |
Negara Asal | Amerika Serikat |
Bahan utama | mRNA (messenger RNA) |
Uji Klinis | Telah melalui fase III (selesai)Usia: 16 – 55 tahunDosis: 2 dosis (0,3 ml per dosis) dengan jarak waktu 3 mingguLokasi: Jerman, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Argentina, Brazil, dan TurkiEfikasi vaksin: 95% |
Meskipun menggunakan bahan utama yang sama dengan vaksin Moderna. Akan tetapi, pada hasil uji klinis fase 3 menunjukkan bahwa vaksin ini lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin Moderna. Kesamaan vaksin Moderna dengan vaksin ini yaitu efek samping dan tingkat keamanan yang hampir sama.
Itulah tadi ketujuh jenis vaksin Covid 19 di Indonesia yang telah mendapat izin dari Kemenkes untuk vaksinasi. Sebelum vaksin, alangkah baiknya jika mengetahui jenis-jenisnya dan spesifikasinya agar dapat mengetahui efek samping yang ditimbulkan ketika menggunakan vaksin tersebut.