Melihat kemajuan dan perkembangan Tim Nasional Indonesia berlaga, banyak dari orangtua yang menjadi tertarik untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah sepakbola. Sekolah Sepakbola merupakan Lembaga non akademik.

Bagi orang awam mungkin mengira akademi dan sekolah sepakbola merupakan satu hal,  namun ternyata diantara memiliki perbedaan. Akademi Sepakbola bersifat gratis tapi sangat selektif dalam proses rekrutmen siswanya, di akademi juga biasanya diisi oleh staf dan pelatih berpengalaman.

Daftar Sekolah Sepakbola yang Telah Mencetak Atlet Berbakat

Untuk Sekolah Sepakbola atau banyak menyebutnya dengan SSB, selama memiliki uang untuk mendaftar dan membayar iuran seorang calon siswa bisa kapan saja masuk ke sekolah sepakbola.

Namun Peranan penting dalam bimbingan, pembinaan, pengarahan perkembangan dan pendayagunaan potensi yang dimiliki siswa dalam hal ini khususnya potensi bermain sepak bola.

1. Sekolah Olahraga Ragunan (SKO), Jakarta

Sekolah Olahraga Ragunan (SKO), Jakarta

Bertempat di dalam kompleks Gelanggang Olahraga Ragunan, Sekolah Olahraga Ragunan merupakan sebuah lembaga pendidikan dan pembinaan atlet. Didirikan pada tahun 1976 dan diresmikan setahun berikutnya oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang kala itu menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia.

Tak sembarang siswa dapat menempuh pendidikan disini, untuk dapat bersekolah disini calon siswa minimal memiliki prestasi di tingkat Provinsi dan bergabung di sebuah klub atau Perguruan Cabang Olahraga atau Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar.

Jika sudah berhasil mendaftar calon siswa masih perlu melalui 4 tahapan tes berupa tes administrasi, tes kesehatan dan psikologi, tes fisik dan tes kemampuan di cabang olahraga masing-masing.

2. ASIOP Apacinti, Jakarta

ASIOP Apacinti, Jakarta

Sekolah yang telah berdiri selama 25 tahun ini memiliki komitmen dan konsisten dalam mencetak pemain-pemain berkualitas, dibuktikan dengan prestasi Egy Melgiansyah, Adam Alis, Andritany Ardhiyasa, dan Achmad Jufriyanto mereka adalah jebolan dari ASIOP Apacinti.

Akademi Sepak Bola Intinusa Olah Prima atau lebih dikenal dengan ASIOP Apacinti beralamat di Jl. Gatot Subroto No. Kav 72.

Rincian biaya sekolah sepakbola di ASIOP Apacinti adalah :

  • uang pangkal dan perlengkapan: Rp. 1. 700. 000
  • iuran per bulan : Rp. 1. 000.000 (1 pertemuan/minggu)

jika dibayar sekaligus 3 bulan : Rp. 2000.000

  • iuran per bulan : Rp. 1. 500.000 (2 pertemuan/minggu)

jika dibayar sekaligus 3 bulan : Rp. 3.500.000

3. Diklat Salatiga, Salatiga

Diklat Salatiga, Salatiga

Jika dibandingkan dengan wilayah sekitarnya seperti Solo dan Semarang memang Salatiga tidak memiliki klub yang mampu bersaing di kancah Nasional tapi jangan ragukan kota ini. Kota lahirnya bibit unggul sepakbola Indonesia yang kini memiliki nama besar.

Siapa yang tidak kenal Bambang Pamungkas, Anjas Asmara, Bayu Pradana, Iswadi Idris, Gendut Doni Christiawan, Kurniawan Dwi Yulianto dan Septian David Maulana, Fredyan Wahyu Sugiantoro dan Awan Setho Raharjo pada generasi muda.

Mereka adalah deretan pemain Tim Nasional Indonesia yang sukses menimba ilmu di Diklat Salatiga.

4. Mitra Surabaya, Surabaya

Mitra Surabaya, Surabaya

Keluar dari Ibukota jika mencari SSB yang terbaik di Jawa Timur, Mitra Surabaya adalah jawabannya. Menjadi yang terbaik hingga saat ini untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya Mitra Surabaya telah melahirkan pemain muda berbakat.

Menjadi salah satu pemain sepakbola Indonesia dengan bayaran tertinggi saat ini, sebelum bergabung di tim remaja Persebaya di tahun 2010 Evan Dimas memulai pelajaran sepakbolanya di Mitra Surabaya.

5. ASAD 313 Jaya Perkasa, Purwakarta

ASAD 313 Jaya Perkasa, Purwakarta

Keberhasilan ASAD 313 dalam mendidik siswa nya dibuktikan dengan masuknya 5 pemain ASAD dalam Tim Nasional Indonesia U-16 dan memenangkan Kejuaraan AFF 2018.

Mereka adalah Ahludz Dzikri, Hamsa Medari Lestahulu, Muhammad Talaohu, Muhammad Fajar Fathurrahman dan Yadi Mulyadi.

Dibawah asuhan pelatih terbaik Indonesia Jacksen F. Tiago ASAD Jaya Perkasa mampu meraih peringkat ke-3 dunia dalam kejuaraan Danone Nations Cup yang diselenggarakan di Brazil pada tahun 2014.

6. Makassar Football School (MFS) 2000, Makassar

Makassar Football School (MFS) 2000, Makassar

Didukung langsung oleh pemerintah Kota Makassar, MFS atau Makassar Football School adalah sekolah sepakbola terbaik yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan. MFS 2000 tepatnya berada di alamat JL. kartini, Makassar, Baru, Makassar City.

Pernah berada di posisi peringkat 10 dunia, MFS 2000 menorehkan prestasi dalam ajang Danone Nations Cup (DNC) U-12 di Paris, Prancis pada tahun 2004.

Teman-teman lulusan MFS 2000 yang sudah berlaga di tingkat nasional adalah Hamka Hamzah, Syamsul Chaeruddin, Rasyid Bakri, Zulkifli Syukur, dan Rahmat Latief.

7. Tulehu Putera, Maluku

Tulehu Putera, Maluku

Bagi yang belum tahu di Tulehu sepakbola lebih dari sekedar olahraga, disana anak laki-laki yang tidak bisa bermain sepakbola dianggap culun, cenderung terkucilkan dari pergaulan. Tulehu merupakan sebuah di desa yang terletak di kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.

Di Sanalah banyak bibit atlet sepakbola tanah air berasal:

  • Ramdani Lestaluhu
  • Ricky Ohorella
  • Hendra Adi Bayauw
  • Abduh Lestaluhu
  • Rizky Pellu
  • Fandi Ahmad Lestaluhu
  • Alfin Tuasalamony
  • Rizky Ahmad Sanjaya

Semoga tahun ke tahun sekolah sepakbola di Indonesia bukan hanya berada di kota besar saja namun tersedia di berbagai daerah dengan harapan terbina nya potensi dari bibit calon penerus Tim Nasional Indonesia sehingga mampu bersaing di gelaran Internasional.